Raih Rekor MURI, BNPT Kuatkan Pendekatan Dengan Generasi Muda Guna Pencegahan Terorism
Jakarta - Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., dalam penyelenggaraan Lomba Video Pendek dan Diskusi Film yang bertajuk "Kita Indonesia" yang melibatkan pelajar SMA, SMK, dan MAN Jakarta dalam pencegahan terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi DKI Jakarta Bidang Pemuda dan Pendidikan yang dilaksanakan di Hotel Kartika Candra pada Rabu (25/11) pagi.
Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dan FKPT DKI Jakarta yang diketuai oleh Taufan Basri. Rekor dunia ini didapat dari pelaksanaan sosialisasi pencegahan terorisme di kalangan SLTA se-DKI Jakarta, yang diikuti 1.060 video dari 500 sekolah. Adapun kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama satu bulan mulai dari 5 Oktober sampai 5 November 2020.
Dalam sambutannya, Kepala BNPT mengapresiasi kerja FKPT DKI Jakarta yang telah berhasil menggandeng pelajar muda Indonesia untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian yang kreatif, inovatif, dan dimengerti oleh semua kalangan. Program ini merupakan bentuk implementasi dari tugas BNPT untuk mengoordinasikan bidang pencegahan BNPT sesuai dengan mandat yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 yang menjadi dasar hukum kerjanya.
"Pencegahan paham radikal intoleran dan terorisme membutuhkan kerja sama seluruh komponen bangsa salah satunya generani muda seperti para pelajar di ruangan ini. Peran pemuda sangatlah penting untuk membangun kemajuan bangsa dan meningkatkan kesatuan NKRI demi terciptanya negara yang damai, aman, dan sejahtera. Maka dari itu, kegiatan seperti ini perlu di dukung dan mendapatkan apresiasi penuh agar semangat nasionalisme anak-anak muda kita bisa tumbuh dan mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan negara di masa yang akan datang,” tutur Boy Rafli.
Sebagai penggagas dalam pencapaian rekor MURI pembuatan Video pendek terbanyak se-Indonesia di kalangan pelajar SLTA, Boy Rafli menambahkan bahwa generasi yang hidup pada hari ini memiliki kewajiban untuk merawat ke-Indonesiaan, terlebih DKI Jakarta merupakan ibukota negara yang menjadi pusat pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat sosial budaya politik. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan pengembangan kreatifiitas konten dan dapat memovitasi serta memberikan contoh bagi anak muda dan masyarakat di provinsi lain.
Senada dengan Kepala BNPT, Ketua FKPT, Drs. Taufan Bakri, M.Si terharu atas antusiasme pelajar yang ikut serta dalam perlombaan ini. Taufan menilai keikutsertaan pelajar di Jakarta sudah mencerminkan bahwa pelajar di DKI Jakarta sudah memiliki kepekaan atas rasa intoleransi, dan kepedulian terhadap bangsa dan negara. Bertepatan dengan kegiatan ini, Ketua FKPT akan melanjutkan kegiatan ini ke seluruh lini, tidak hanya menyasar pelajar SLTA namun mulai dari tingkatan PAUD.
“Kedepan FKPT DKI akan menggandeng pelajar tidak hanya dari basis tertinggi namun dari tingkatan awal juga. Dari tingkatan tertinggi mereka sudah bisa menalar tentang kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi saya juga berkeinginan untuk kita masuk ke level bawah ke level PAUD supaya bisa mengembangkan pemahaman bahwa paham intoleransi radikalisme harus tumbuh harus ditanamkan sejak dini di anak-anak SD, di anak TK, hingga program pencegahan ini bisa tepat sasarannya,” ungkap Kepala FKPT.
Mewakili Gubernur DKI Jakarta, Plt. Asisten Pemerintah Gubernur DKI Jakarta, Premi Larasati, menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini yang melibatkan pelajar SLTA, SMK, dan MAN dalam pencegahan terorisme dan radikalisme melalui forum koordinasi pencegahan terorisme dan radikalisme FKPT melalui DKI Jakarta. Premi juga menyampaikan, dalam upaya pencegahan terorisme melalui lomba video pendek ini telah mengembangkan potensi nilai-nilai kearifan lokal budaya di daerah untuk memperkuat daya tangkal masyarakat untuk menghadapi penyebaran paham ideologi terorisme dan radikalisme yang dapat mengancam perdamaian di kota Jakarta.