Tangkal Narasi Non Moderat Yang Mengancam Persatuan, BNPT Gelar Pelatihan Penyusunan dan Distribusi Narasi Moderat Serta Pelaporan Konten Radikal Bagi Aparatur Pemerintah
Jakarta - Maraknya narasi hoax, intoleran, propaganda, ekstremisme, dan radikalisme yang beredar di jagat dunia maya maupun kehidupan sosial masyarakat sangatlah meresahkan. Terlebih kemajuan teknologi-informasi yang sangat pesat di era revolusi industri 4.0, membuat partisipasi masyarakat semakin aktif untuk membuat dan menyebarkan informasi (citizen journalism) begitu tinggi.
Dari hasil penelitian International NGO Forum On Indonesian Development (INFID) dan jaringan Gusdurian, ditemukan banyaknya pesan non moderat yang beredar di platfrom media sosial seperti Whatsapp, Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube. Penelitian tersebut melakukan tracing terhadap kata kunci seperti kafir, sesat, jihat, liberal, musuh islam, dan syariat islam. Tentunya hal tersebut mengkhawatirkan karena dapat memecah belah rasa persatuan warga negara Indonesia.
“Kelompok radikal teroris merambah ke sosial media untuk menyebarkan paham radikal melalui narasi tertentu dengan tujuan merekrut maupun propaganda. ini berpotensi mengikis rasa toleransi di tengah masyarakat dan rentan memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia” ungkap Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Wawan Ridwan, S.I.K., S.H.,M.H dalam kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah tentang Penyusunan dan Distribusi Narasi Moderat serta Pelaporan Konten Radikal, yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juni 2022, di Jakarta.
Negara tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Sebagai leading sector dalam upaya pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengoptimalisasikan peran aparatur pemerintah dalam menjalankan fungsi di bidang Kontra Propaganda dan Kontra Narasi dengan lebih banyak menghadirkan narasi-narasi alternatif yang bernuansa moderat, menanamkan nilai-nilai keberagaman, wawasan kebangsaan, dan moderasi agama di media sosial.
“Untuk itu pelatihan ini diharapkan aparatur pemerintah dapat meningkatkan kemampuan literasi lebih banyak dalam membuat narasi moderat di dunia maya.” ujar Direktur Binpuan BNPT itu.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode diskusi dan ceramah, para peserta yang berasal dari beberapa Kementerian/Lembaga dan pegawai BNPT mendapatkan materi mengenai Wawasan Kebangsaan , Antiterorisme, Penguatan Moderasi , Pencegahan Bahaya Paham Radikalisme, Perkembangan Jaringan Terorisme Global, Regional, dan Domestik, Intoleran, Radikalisme, dan Terorisme dalam Media Daring serta Manajemen dan Evaluasi Penanganan Aduan Konten Radikal yang disampaikan oleh beberapa narasumber yang profesional dan berpengalaman.