Berita Terbaru

Kuatkan Kolaborasi Kontra Radikalisasi, BNPT Gelar Bedah Buku Seri "Tercerahkan dalam Kedamaian" di Samarinda

Kuatkan Kolaborasi Kontra Radikalisasi, BNPT Gelar Bedah Buku Seri "Tercerahkan dalam Kedamaian" di Samarinda

Samarinda - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar kegiatan bedah buku seri Tercerahkan dalam Kedamaian di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BNPT dalam menyebarkan pesan damai serta memperkuat kontra narasi terhadap ideologi radikal melalui pendekatan literasi.

Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol. Sigit Widodo menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai elemen dalam melakukan kontra radikalisasi terhadap paham kekerasan di tengah-tengah masyarakat.

“Kehadiran bapak ibu sekalian menunjukkan sinergi bersama dalam upaya kontra radikalisasi terhadap pemahaman radikal terorisme di kota Samarinda ini, salah satunya bentuk sinergi kita adalah kegiatan Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian,” kata Sigit Widodo pada selasa (29/7).

Ia menambahkan bahwa buku kerap kali ditemukan sebagai barang bukti dalam kasus tindak pidana terorisme. Tidak sedikit tersangka yang mulai terpapar paham kekerasan setelah membaca buku yang memuat ajaran atau narasi radikal.

“Orang-orang bisa terpapar dengan membaca buku, seseorang bisa menjadi radikal saat itu juga,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Sigit mengatakan jika kondisi tersebut mendorong BNPT untuk menerbitkan buku seri Tercerahkan dalam Kedamaian sebagai sarana klarifikasi terhadap pemahaman yang menyimpang tersebut.

Pakar jaringan terorisme, Dr. Solahudin, menjelaskan bahwa buku memiliki peran kuat dalam proses radikalisasi, khususnya jika ditulis oleh sosok yang dianggap memiliki otoritas, serta mengandung muatan yang dapat memengaruhi keyakinan dan cara pandang pembacanya.

“Ada beberapa faktor yang membuat buku bisa meradikalisasi. Biasanya terkait penulis dan isi tulisannya, penulisnya dianggap otoritatif karena ditulis bukan hanya oleh orang yang berbicara tapi juga yang mengamalkanya dan juga melakukannya. Kemudian, isi tulisan bisa meningkatkan superioritas moral bagi orang yang membacanya dan kemudian meyakininya, jadi setelah mereka meyakini kebenaran dari buku superioritas moral mereka meningkat dan kepercayaan diri mereka meningkat,” ucapnya.

Menurutnya, peningkatan superioritas moral dapat memicu dehumanisasi terhadap kelompok atau individu yang dianggap berbeda. Hal inilah yang kemudian menjadi benih berkembangnya ideologi kekerasan.

Melalui kegiatan ini, BNPT berharap masyarakat semakin waspada dan cermat dalam memilih buku sebagai sumber referensi, serta turut berperan aktif dalam menyebarkan narasi perdamaian.

Jul 30, 2025

Authoradmin