Takjub Dengan United Emirat Arab, Kepala BNPT Berharap Masyarakat Indonesia Contoh Sikap Menghargai keberagaman
Jakarta – Mengawali semangat pagi di Senin hari, Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., berkesempatan berbincang santai di Radio Elshinta 90 FM yang dipandu oleh Suwiryo. Belum lama ini, Kepala BNPT melakukan lawatan ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyambung kerjasama penanggulangan terorisme. Kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab kemarin menjadi bukti pemerintah Indonesia serius menangani masalah radikal terorisme hingga di kancah internasional.
Cara Indonesia dalam menangani pencegahan dan penanggulangan terorisme diakui dunia. Indonesia juga dinilai mampu mendeteksi sel-sel dini kelompok terorisme. Salah satu lembaga yang melakukan pencegahan dan deteksi dini gerakan terorisme adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kerjasama counter terorisme BNPT dengan Uni Emirat Arab sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama yang dilakukan pada tahun 2020, dan sempat disaksikan oleh Presiden Joko Widodo. Kepala BNPT menjelaskan, kerjasama dengan UEA tersebut menggandeng beberapa organisasi/institusi dan social society yang juga berada di bawah pemerintahan UEA, salah satunya Hedayah Center. Support BNPT dengan pemerintah UEA ini meliputi pertukaran informasi, memiliki kerjasama dalam konteks penyelenggaraan kegiatan yang bersifat edukasi publik, salah satunya social society yang ada di Indonesia.
"Hedayah Center salah satu social society yang gencar melakukan counter terorism dan menjadi mitra strategis BNPT yang sampai hari ini memberikan edukasi kepada masyarakat kita," ujar Kepala BNPT.
Boy menilai United Emirat Arab merupakan negara yang memberikan contoh yang sangat baik terkait masalah pluralisme, semangat bertoleransi, menghargai keberagaman yang ada di tengah masyarakat, sehingga dapat dijadikan role model bagi negara kita. Selain itu, pemerintah UEA memuji upaya Indonesia dalam pencegahan serta penanggulangan terorisme. UEA mengapresiasi program pencegahan BNPT dengan melakukan konter radikalisasi, deradikalisasi, dan penegakan hukum.
"Mereka telah melihat langkah kita yang komprehensif, oleh karena itu mereka sangat senang untuk berpartisipasi dengan Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya pernyataan pejabat disana yang langsung berkomunikasi dengan kami," tambah Boy.
Selain menceritakan kunjungan kerja internasionalnya beberapa waktu yang lalu, mantan Kapolda Papua ini juga melakukan perbincangan kepada salah satu pendengar Elshinta terkait persepsi masyarakat yang mengaitkan agama dengan tindak kejahatan terorisme. Boy berpesan, masyarakat jangan mudah terpengaruh. Upaya menangkal paham radikalisme di tengah masyarakat dilakukan BNPT dengan mengesahkan gugus tugas ulama yang terdiri dari unsur lintas agama.
Menutup talkshow ini, Boy Rafli berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa, ideologi bangsa, dan konstitusi negara kita. BNPT juga tidak bekerja sendiri, yakni menggandeng unsur kementerian/lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, kita selamatkan bangsa kita dari pengaruh negatif. Dan berharap agar masyarakat dapat membentengi diri dari agama yang menyimpang. Pengaruh virus radikalisme tidak dapat disadari masuk ke lingkungan masyarakat, terlebih menggunakan agama tertentu untuk tujuan mereka.