Sinergi Indonesia Harmoni antara BNPT-NU
Jakarta - Upaya untuk memperkuat semangat Indonesia Harmoni terus digalakkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Jalinan sinergi senantiasa ditumbuhkan dan dipererat dengan ragam rupa elemen masyarakat serta institusi yang terlembaga.
Langkah penguatan ini tidak lain merupakan sebentuk upaya strategis BNPT, selaku lembaga yang mendapat mandat untuk memperkuat kerukunan dan persatuan dalam kebhinekaan sekaligus menangkal virus intoleransi sebagai biang bagi tumbuhnya paham radikalisme dan aksi terorisme.
Salah satu langkah penguatan itu ditempuh dengan agenda silaturahmi antara BNPT dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan pada Selasa (29/3).
Dalam agenda silaturahmi tersebut, dilaksanakan pula diskusi tentang visi dan strategi penguatan antar lembaga dalam meredam peredaran ideologi radikalisme sebagai pemicu aksi terorisme.
Dalam diskusi yang dihelat, semangat untuk mengerem derap laju terorisme sebagai parasit yang menggerogoti kebhinekaan Indonesia ini menjadi sesuatu yang diketengahkan.
"Dari hasil diskusi nanti kita akan tindak lanjuti dengan kerja sama yang lebih konkret," kata Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. setelah diskusi.
Tak cuma diskusi bertukar cakap, tindakan konkret akan segera dieksekusi kedua lembaga untuk memberantas terorisme sebagai bagian dari visi menciptakan Indonesia Harmoni.
"Sudah ada agenda-agenda kedepan yang tentunya BNPT insyaallah akan diikutkan dalam program- program yang akan dilaksanakan (NU)," ujar Boy Rafli.
Silaturahmi ini merupakan kali pertama yang dilakukan BNPT semenjak KH. Yahya Cholil Staquf didapuk sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, pada 24 Desember 2021.
KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan lembaganya siap melaksanakan program-program sebagai tindak lanjut diskusi pemberantasan radikalisme dan terorisme. Beberapa lembaga di bawah naungan NU seperti Bahtsul Masail, Lembaga Dakwah (LD) PBNU dan Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM (Lakpesdam) PBNU siap dikerahkan.
"Kami mendiskusikan bersama bagaimana membangun upaya bersama antara BNPT dengan Nahdlatul Ulama untuk menanggulangi masalah radikal terorisme ini sebagai satu prasyarat untuk bisa meneruskan ikhtiar kita membangun masa depan yang lebih baik. Insya Allah nanti akan kita tindak lanjuti dengan rencana rencana kerja sama," kata dia.
Seperti diketahui, ideologi radikal terorisme merupakan salah satu musuh yang dapat mengganggu kedaulatan dan ketentraman bangsa, yang secara tidak langsung juga berdampak pada upaya Indonesia untuk terus melangkah menjadi bangsa yang lebih besar.
Dalam praktiknya, tak jarang para pelaku tindak teror ini menggunakan alasan dan narasi-narasi keagamaan, terutama Islam, untuk melegitimasi tindakan kekerasan yang nyata-nyata berdampak destruktif tersebut.