Silaturahmi dengan Penyintas Terorisme, Kepala BNPT Berikan Dukungan dan Semangat
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme terus berkomitmen untuk membuktikan bahwa negara senantiasa hadir untuk melindungi penyintas tindak pidana terorisme termasuk dengan memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan pemulihan korban secara moril maupun materiil.
Pada rabu pagi (16/12) Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH., bersilaturahmi dengan perwakilan penyintas tindak pidana terorisme di Kantor BNPT, Jakarta. Beberapa perwakilan penyintas yang hadir diantaranya Asep Wahyudi, penyintas bom Kuningan pada tahun 2004, Vivi Normasari, penyintas bom Hotel JW Marriott pada tahun 2003 dan Chusnul Chotimah, penyintas bom Bali pada tahun 2002.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH., merasa tergerak dengan kisah haru Asep Wahyudi, seorang anggota polisi yang terkena ledakan bom saat bertugas menjaga Kedutaan Besar Australia pada tahun 2004 lalu. Meskipun dengan keterbatasan fisiknya, ia masih memiliki semangat dan keinginan kuat untuk mengabdi di Polri. Asep Wahyudi bahkan sampai saat ini masih aktif bertugas di Polsek Sumedang Selatan, Jawa Barat.
“Beliau hari ini masih semangat untuk dinas dan terus berdoa untuk bisa menjadi perwira. BNPT mendukung semoga Pak Asep dengan segala keterbatasannya bisa menjadi perwira. Tetap semangat, jika terus berdoa dan ikhtiar semoga cita-cita akan tercapai,” harap Boy Rafli saat memberikan semangat kepada Asep Wahyudi.
“Demikian juga dengan Ibu Vivi, penyintas bom di JW Marriott, Kuningan. Saya masih ingat kejadiannya tanggal 5 Agustus 2003 karena waktu itu saya ikut langsung menangani peristiwa tersebut. Saya harap para penyintas bisa tetap sehat meskipun di masa pandemi ini,” tambah Kepala BNPT.
Saat memberikan dukungan kepada para penyintas, Kepala BNPT juga menyampaikan bahwa terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang menimbulkan banyak kerugian bagi para korbannya. Kepala BNPT menegaskan bahwa setiap masyarakat harus memiliki semangat untuk melawan terorisme bersama-sama agar kedepannya tidak ada lagi teror yang terjadi di tanah air yang bisa memakan korban yang tidak bersalah.
“Kita harus selalu punya semangat lawan bersama terorisme, karena terorisme tidak boleh ada di Indonesia dan di dunia. Kita harus berantas bersama-sama,” ungkap Boy Rafli.
Asep Wahyudi, Vivi Normasari, dan Chusnul Chotimah termasuk dari 20 orang perwakilan penyintas tindak pidana terorisme masa lalu yang akan diberikan kompensasi oleh negara. Kompensasi tersebut rencananya akan diserahkan langsung oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo siang nanti pada pukul 13.30 WIB di Istana Negara, Jakarta.