Berita Terbaru

Sestama BNPT Dorong Upaya Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme Berdasarkan Riset Agar Tepat Sasaran

Sestama BNPT Dorong Upaya Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme Berdasarkan Riset Agar Tepat Sasaran

Jakarta - Sebagai salah satu permasalahan yang sifatnya global, radikalisme dan terorisme kini berkembang sangat pesat. Kini pergeseran pola radikalisme dan terorisme menjadi kian adaptif mengikuti kemajuan teknologi. Metode dan target perekrutan serta penyebaran paham radikalisme dan terorisme dapat dialami oleh siapapun dengan latar belakang sosial, ekonomi, maupun pendidikan yang berbeda-beda. Serangan teror di Indonesia pun kini telah menargetkan aparat penegak hukum, tidak lagi sebatas menyerang simbol-simbol Barat. Hal ini menjadi beberapa bukti bahwa saat ini masih perlu banyak kajian tentang radikalisme dan terorisme yang mendalam dari berbagai sudut pandang keilmuan agar penanggulangan dan penanganannya menjadi mutakhir.

Sekretaris Utama BNPT, Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi hadir untuk memberikan kuliah umum di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia pada Selasa siang (4/02) di Gedung IASTH Kampus UI, Salemba, Jakarta. SKSG UI sebagai lembaga pendidikan yang memiliki visi menyelesaikan masalah stratejik dan tantangan global dengan pendekatan keilmuan, memandang penting untuk menyelenggarakan kuliah umum ini khususnya bagi Prodi Kajian Terorisme. Kuliah umum yang sebagian besar dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana kajian terorisme ini diharapkan menambah wawasan dalam melihat permasalahan dari sisi pemerintah dan praktisi yang menghadapi persoalan langsung di lapangan. 

Mengangkat pembahasan terkait Ancaman dan Tantangan Penyebaran Paham Radikal dan Terorisme, Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi mengawali paparannya dengan menjelaskan secara komprehensif akar permasalahan terorisme dan langkah identifikasinya. Selanjutnya dijelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan BNPT untuk mengurai permasalahan terorisme dari hulu ke hilir melalui pendekatan yang seimbang antara hard power approach (law enforcement atau penegakan hukum) dan soft power approach. Beberapa program unggulan BNPT termasuk Program Sinergisitas Antarkementerian dan Lembaga juga dibahas sebagai contoh sukses penanggulangan terorisme yang menerapkan teori atau riset sebagai landasan kebijakannya. 

Sepanjang kuliah umum, Sestama BNPT menekankan pentingnya menanggulangi radikalisme dan terorisme yang dilandasi riset dan berdasarkan teori ilmiah. Untuk itu, BNPT memerlukan dukungan penuh dari dunia akademis untuk melahirkan riset dan kajian mengenai strategi kontra-terorisme sebagai pertimbangan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan maupun keputusan. Dijelaskan selanjutnya bahwa BNPT membuka ruang yang sangat luas bagi para akademisi yang ingin bekerja sama menuntaskan permasalahan radikalisme dan terorisme dengan kajian akademis sehingga dapat memunculkan terobosan dan inovasi yang bermanfaat.

Mewakili kehadiran Direktur SKSG UI, Abdul Muta'ali, Ph.D. selaku Kaprodi Kajian Ilmu Kepolisian SKSG UI mengungkapkan bahwa diselenggarakannya kuliah umum ini merupakan wujud dukungan dunia akademis untuk BNPT. Abdul Muta'ali, Ph.D. pun memberikan apresiasi yang sangat besar bagi Sestama BNPT yang menjadikan riset dan teori sebagai pegangan untuk turun ke lapangan, sehingga upaya penanggulangan terorisme pengambilan keputusannya tidak main-main serta tepat sasaran.

“Kuliah umum ini adalah dalam rangka memberikan dukungan kepada BNPT terkait penanggulangan terorisme. Kita membaca sepak terjang BNPT saat ini cukup baik. Ketika kita mendengarkan kuliah umum Pak Adang ini luar biasa, ternyata terorisme dan radikalisme ini bisa dibuktikan basisnya penelitian, teori, inilah yang dibutuhkan oleh dunia akademik. Jadi jadi datanya bukan ‘katanya’ atau menurut google dan wikipedia. Saya kira jika hal ini disosialisasikan, disampaikan kepada masyarakat, maka penanggulangan terorisme akan luar biasa, clear and clean, zero terrorism,” ungkap Abdul Muta'ali, Ph.D.

Ditemui usai acara, Kaprodi Kajian Terorisme SKSG UI, Muhamad Syauqillah, Ph.D., juga berharap kerja sama antara SKSG UI dan BNPT dapat terjalin utamanya dalam mengembangkan penelitian dan pengolahan data. Kedepannya BNPT didorong untuk terlibat langsung dalam proses penelitian maupun pendidikan, agar para praktisi di BNPT mendapatkan input dari level akademik maupun sebaliknya.

“Kedepan kami harap lebih banyak teman-teman BNPT terlibat dalam proses penelitian dan pendidikan di prodi kami. Bagaimanapun teman-teman BNPT merupakan leading sector. Pelibatan perguruan tinggi dalam konteks isu terorisme di indonesia juga sangat perlu, saya mendorong teman-teman untuk ikut terlibat sehingga dengan input rekan-rekan BNPT akan menjadi lebih baik lagi. Penelitian juga bisa dikembangkan, contohnya BNPT banyak mempunyai data, bagaimana mengolahnya dalam bentuk laporan atau policy kedepan juga juga butuh sumber daya manusia, kita bisa kerja sama antar institusi SKSG UI dan BNPT sendiri,” ungkap Muhamad Syauqillah, Ph.D.

Feb 4, 2020

Authoradmin