Perluas Sinergisitas Berantas Terorisme bersama BUMN, BNPT Dorong BRI Dukung Program Deradikalisasi
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) tentang Sinergisitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme dan Penggunaan Jasa Layanan Perbankan di Lingkungan Kerja BNPT, pada hari Senin (29/11).
PKS ini merupakan wujud komitmen bersama BNPT dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memberantas bibit dan tindak pidana terorisme di dalam tubuh perusahaan pelat merah.
PKS ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Dedi Sambowo, S.IP., dan Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, yang disaksikan langsung oleh Kepala BNPT, Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., dan Vice Presiden BRI, Pram Purnama Alam.
Melalui PKS ini BNPT dan BRI sepakat untuk melakukan pertukaran data dan informasi, pelatihan, serta sosialisasi dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan BRI. Begitu juga BRI akan memberikan jasa layanan perbankan untuk BNPT.
"Langkah pencegahan harus diutamakan, kita harus bertindak sebelum ada tindakan," kata Kepala BNPT.
Lebih lanjut, Ia berharap kerja sama ini juga dapat mendukung program deradikalisasi untuk reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi dan keluarganya.
Saat ini BNPT tengah mengembangkan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial. Ke depan mitra deradikalisasi serta keluarganya, berkolaborasi dengan tokoh agama dan masyarakat mengelola kawasan yang akan dikembangkan menjadi kawasan peternakan, pertanian dan periwisata.
"Agar mereka menjadi warga negara yg diperhatikan negara, tidak kembali kepada kelompok lamanya, ini kita jadikan tempat pembinaan, monitoring kepada mereka (mitra deradikalisasi dan keluarganya),” ucap Boy Rafli.
Agus Noorsanto mengatakan BRI mendukung penuh kerja sama pencegahan terorisme bersama BNPT.
"BRI selalu siap untuk hadir dan bersinergi dengan BNPT, mendukung peran BNPT bagi banga dan negara ke arah perubahan yang lebih baik," tutup Agus.