Perkembangan Desa Sukorejo Positif, BNPT Anggap Program Desa Siapsiaga Sesuai Asta Cita
Kendal – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melihat perkembangan positif Desa Sukorejo, Kendal Provinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan sebagai Desa Siap Siaga.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menganggap program Desa Siap Siaga berhasil membangun tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya ideologi radikalisme yang mana sejalan dengan asta cita Presiden RI.
"Masyarakat semakin sadar akan bahaya penyebaran paham radikal dan terorisme di wilayahnya. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden yaitu memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, hak asasi manusia, serta memperkokoh penyelarasan kehidupan dan kerukunan beragama," ujar Eddy saat Ngobrol Bareng Kepala BNPT Desa Siapsiaga di Desa Sukorejo, Kendal Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (13/12).
Menurut Kepala BNPT Desa Siapsiaga merupakan program prioritas BNPT untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional dengan memperkuat daya tangkal masyarakat desa terhadap paham radikal dan terorisme.
Ia juga menambahkan bahwa Desa Siapsiaga menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat mendeteksi dan memitigasi ancaman sejak dini.
"Desa Siapsiaga menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya bahaya terorisme sehingga masyarakat sejak dini mengetahui adanya gangguan ataupun ancaman dan harapannya kami dapat dilakukan mitigasi sejak awal supaya paham pahamnya tidak berkembang luas," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi XIII DPR RI, Raja Faisal Manganju Sitorus, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan dukungannya terhadap program Desa Siapsiaga.
"Ini adalah bentuk kolaborasi kami dengan BNPT untuk memastikan negara hadir dalam menanggulangi paham-paham radikal hingga ke pelosok desa. Kami sangat mengapresiasi program ini dan berharap Desa Siapsiaga lainnya segera terbentuk dengan baik," ujar Raja Faisal.
Di lain pihak, Kepala Desa Sukorejo, Sri Maryani menegaskan pentingnya peran masyarakat membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap radikalisme.
"Agar tidak ada perselisihan antar agama, kami memohon kepada masyarakat untuk meningkatkan daya tangkal dan daya cegah terhadap kemungkinan terpapar paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme," ungkap Sri.