Pendekatan Hati ke Hati di Hari Raya Idul Fitri Kepada WBP Lapas Khusus Teroris Dalam Suasana Pandemi COVID-19
Lebaran tahun ini, masyarakat Indonesia di hadapkan dengan situasi sulit, dimana Pandemi COVID-19 melanda. Kondisi ini memaksa seluruh elemen masyarakat untuk beradaptasi secara cepat. Penerapan protokol kesehatan seperti menggalakan kebiasaan mencuci tangan, pembatasan jarak sosial (social distancing), dan penggunaan masker dalam aktifitas sehari-hari menjadi bagian baru dari kehidupan sehari-hari atau popular dengan nama new normal. Dampak pandemi COVID-19 juga dirasakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Khusus Kelas IIB Sentul diantaranya dengan tidak dapat menerima kunjungan keluarga di Lapas Sentil pada Hari Raya Idulfitri 1441 H ini.
Meski demikian, di tengah berbagai pembatasan akibat Virus Corona COVID-19, suasana kekeluargaan dan suka cita tetap dihadirkan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Khusus Kelas IIB Sentul. Pada Hari Raya Idulfitri 1441 H yang ditetapkan jatuh pada hari Minggu tanggal 24 Mei 2020, Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Teroris, Kol (Mar) Andy Prasetyo bersilaturahmi mengunjungi WBP di Lapas Khusus Kelas IIB Sentul. Walaupun Kegiatan ini dapat terbilang singkat, tetapi hal ini adalah wujud dari semangat pendekatan Hati ke Hati atau Soul Approach yang diterapkan dalam Program Deradikalisasi kepada WBP di Lapas Khusus kelas IIB Sentul.
Kegiatan silaturahmi sendiri dilaksanakan setelah pelaksanaan Upacara Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri pada pagi hari. Tahun ini, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memberikan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri kepada 105.325 Narapidana Se-Indonesia. Pemberian Hak Remisi ini merupakan pemenuhan hak sebagai warga negara dan merupakan apresiasi dari negara kepada WBP yang telah menunjukan perubahan perilaku dan peningkatan kualitas diri mereka selama di menjalani masa pembinaan di Lapas, tidak terkecuali WBP Lapas Khusus Kelas IIB Sentul.
Kehadiran Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Teroris disambut dengan antusias oleh seluruh WBP. Selain Melakukan Silaturahmi dan Pemberian Bingkisan Lebaran, Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Teroris juga melakukan dialog dalam suasana kekeluargaan bersama seluruh WBP dengan mengangkat tema Krisis Pandemic COVID-19 Dan Tantangan Jelang Reintegrasi. Secara khusus pelaksanaan pembinaan Deradikalisasi yang tetap berjalan pada masa Pandemi menjadi salah satu poin utama yang menjadi pembahasan.
“Diharapkan walaupun dengan keterbatasan kegiatan akibat Pandemi COVID-19 ini, bapak-bapak tetap dapat merasakan manfaat dari Pembinaan Deradikalisasi yang dilakukan melalui media Video Conference, sehingga dapat menjadi bekal dalam masa reintegrasi di masyarakat setelah bebas nantinya” ucap Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Kelas IIB Sentul pada kesempatan tersebut.
Pembinaan Deradikalisasi yang tetap dilaksanakan pada masa pandemi di Lapas Khusus Kelas IIB Sentul ini juga menjadi pengejawantahan dari arahan Presiden RI Joko Widodo untuk dapat “hidup berdampingan” dengan COVID-19 sebagai situasi “new normal”. Dalam hal ini “hidup berdampingan” yang dimaksud tidak mengarah ke suasana pesimis dan berarti menyerah, akan tetapi bagaimana kita dapat beradaptasi secara cepat dengan memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan produktivitas sembari secara berangsur-angsur memulihkan kondisi sosial yang terdampak akibat pandemi.
Hal ini tergambar nyata dari Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Teroris beserta staf dan seluruh personil Lapas Khusus yang selalu memperhatikan protokol kesehatan terkait persebaran pandemi COVID-19, ,mulai dari terus menggunakan masker selama silaturahmi berlangsung, melakukan pembatasan kontak fisik, hingga selalu menjaga kebersihan dan sterilitas diri dengan menggunakan disinfektan sebelum memasuki kawasan BNPT maupun Lapas Khusus.
Hal ini tentunya dilakukan dengan tujuan mendukung terjaganya sterilitas Lapas Khusus yang telah dibangun oleh personil Lapas sehingga memungkinkan para WBP untuk sementara tidak menggunakan masker, yang mana hal ini juga dimungkinkan karena kawasan demografi Lapas Khusus Kelas IIB Sentul yang masih berstatus zona hijau. Walau begitu, terlepas dari berbagai faktor pendukung yang ada, protokol kesehatan di dalam Lapas tantunya masih dapat berubah tergantung perkembangan kondisi persebaran COVID-19 serta kondisi “new normal” yang akan terjadi.
Pada kesempatan ini Kasubdit Bina Dalam Lapas Khusus Teroris juga terus memotivasi para WBP agar lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan serta memberikan dukungan moril terkait kehidupan mereka setelah bebas dan kembali ke masyarakat, yang mana silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi momen berbagi kebahagiaan walaupun ditiadakannya kunjungan keluarga sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Lapas Khusus pada Hari Raya Idulfitri ini.
Pada ruang lingkup organisasi Kementerian/Lembaga, kegiatan pemberian remisi dan silaturahmi di hari raya Idul Fitri ini merupakan wujud nyata dari pengamalan semangat pembangunan kultur organisasi BNPT yang diutarakan oleh Kepala BNPT. Khususnya pada nilai kemitraan, loyalitas serta integritas melalui peningkatan kerjasama antar K/L antara BNPT dengan Kementerian Hukum dan HAM dhi. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan semangat selalu memberikan kontribusi maksimal dalam membina WBP Tindak Pidana Teorisme melalui Program Deradikalisasi walaupun ditengah kondisi pandemi yang melanda.