Pemerintah Bangun Fasilitas Pesantren Usman Bin Affan, Cetak Santri Berwawasan Kebangsaan
Dompu, NTB - Tim Sinergisitas Antar K/L kembali menggelar silaturahmi dengan penerima manfaat program pembangunan Sinergisitas di Nusa Tenggara Barat. Kali ini tim Sinergisitas mengunjungi Pondok Pesantren Usman Bin Affan di Desa O'o, Kabupaten Dompu pada Kamis (24/9).
Pesantren ini pernah berafiliasi dengan Jemaah Islamiyah (JI) mulai tahun 2004. Selain itu, pesantren ini pun pernah menjadi tempat persembunyian Abdul Haris yang merupakan narapidana teroris otak dibalik pengadaan bahan bom pada kasus peledakan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab yang berlokasi di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
Pada tahun 2018, Pesantren Usman Bin Affan menjadi salah satu sasaran program Sinergisitas. Berbagai pembangunan fisik dan non fisik diberikan untuk mendukung proses belajar mengajar para santri. Salah satu pembangunan fisik yang dilakukan adalah renovasi asrama putri. Renovasi ini bagian dari pemenuhan sarana dan prasarana belajar, khususnya tempat tinggal santri putri yang bertempat tinggal pesantren selama proses belajar. Santriwati yang telah menempati asrama putri yang baru ini merasa nyaman dan telah meningkatkan semangat belajar. Lebih dari itu pembangunan tersebut merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam mensejahterakan, memajukan dan membentuk Pondok Pesantren yang cinta Tanah Air.
Dukungan yang diberikan langsung hari oleh Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. selaku Ketua Tim Sinergisitas diantaranya sejumlah Alquran, buku agama, bibit pohon mangga, serta paket sembako. Bantuan tersebut secara simbolis diterima pimpinan Pesantren Usman Bin Affan, Ustadz Syamsuddin.
Saat ini tim Sinergisitas, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, tengah membangun Balai Latihan Kerja. Di tahun 2021 direncanakan adanya pembangunan rumah susun untuk melengkapi sarana dan prasarana Pesantren.
Kepala BNPT berharap dengan adanya bantuan dari tim Sinergisitas, para santri tak hanya menjadi insan yang cinta terhadap agama semata melainkan juga cinta terhadap NKRI, merawat kebhinnekaan di tengah keberagaman. "Sebagai insan yang bertaqwa kita harus juga merawat kebhinekaan bangsa kita, jadi inilah tentunya bekal dalam kehidupan berbangsa bernegara di tengah-tengah keberagaman bangsa kita," ucap Boy Rafli.