Peduli Anak Mitra Deradikalisasi, BNPT dan YPBH Solid Sukseskan Program Orang Tua Asuh
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersilaturahmi dengan orang tua dan calon orang tua asuh anak-anak mitra deradikalisasi BNPT di bawah Yayasan Pelita Harapan Bangsa (YPHB) pada Kamis siang (9/9).
Bergerak dalam bidang ketahanan kesehatan, ideologi, dan ekonomi keluarga, YPHB kini mengasuh 20 anak narapidana dan mantan narapidana tindak pidana terorisme berusia 6 bulan hingga 16 tahun. Yayasan ini memastikan anak-anak tersebut mendapatkan akses di bidang kesehatan serta pendidikan.
"Penyintas, eks napiter, dan keluarganya harus diperhatikan oleh negara, kalau hanya negara saja melalui BNPT tidak utuh. Kehadiran YPHB sangat membantu dalam memberikan sentuhan kepada penyintas dan eks napiter serta keluarga," kata Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.
Ketua Dewan YPHB, Stella Indahsary, menjelaskan bahwa gerakan orang tua asuh ini didorong oleh kasus stunting dan gizi buruk pada anak-anak napiter dan mantan napiter. Ia pun bermaksud menyukseskan program pencegahan stunting yang merupakan program prioritas nasional.
Tak hanya itu, orang tua asuh juga memberikan dukungan dalam pendidikan anak-anak tersebut. Menurutnya bantuan ini mampu meringankan orang tua dengan pendapatan di bawah UMR.
"Mereka (anak-anak napiter dan mantan napiter) berterima kasih atas bantuan yang diberikan Bapak dan Ibu orang tua asuh," jelasnya.
Program orang tua asuh merupakan salah satu perwujudan dari Perjanjian Kerja Sama antara BNPT dan YPHB yang diteken pada September 2020 lalu. Selain itu, kerja sama ini juga bergerak dalam program pemulihan korban tindak pidana terorisme. Melalui kolaborasi ini diharapkan program deradikalisasi dan pemulihan korban dapat mencabut akar permasalahan terorisme.