Melalui Pendekatan Humanis, BNPT Akan Membangun Karakter dan Kesejahteraan Warga Papua
Timika - Penetapan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai kelompok teroris tidak menutup pendekatan humanis oleh pemerintah dalam mengatasi konflik yang cukup intens terjadi di Bumi Cendrawasih belakangan ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., menjelaskan, pemerintah pusat dan deerah mengedepankan pendekatan lunak (soft approach) yaitu melalui pembangunan kesejahteraan dan pembangunan karakter masyarakat di Papua. Hal tersebut telah diatur dalam UU Terorisme yang diteken pada tahun 2018 lalu.
"Pendekatan lunak ini yang harus kita promosikan ke masyarakat, pendekatan sinergi dalam penanggulangan terorisme yang berorientasi membangun karakter bangsa kita, karakter yang cinta damai, karakter yang toleransi, karakter yang menghargai perbedaan," jelas Boy dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika, Timika (9/6). Menurutnya pembangunan karakter ini menjadi kunci menyukseskan program pembangunan yang dilaksanakan di Papua sesuai dengan Inpres Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat.
Selain itu, sebagai tonggak komando tim Sinergisitas penanggulangan terorisme, BNPT bersama 46 Kementerian/Lembaga dan pemerintah setempat juga akan terjun melalui program afirmasi di berbagai lini. Nantinya BNPT akan menggelar dialog dengan unsur Forkopimda Papua yang fokus membahas upaya bersama untuk kesejahteraan Papua.
"Kita bisa saling berkontribusi dalam pandangan-pandangan ke depan agar kegiatan pembangunan nasional yang dilaksanakan Papua bisa sukses membawa kesejahteraan di Papua," tutupnya.