Berita Terbaru

Kepala BNPT Tingkatkan Upaya Pencegahan Radikal Terorisme di Jawa Tengah

Kepala BNPT Tingkatkan Upaya Pencegahan Radikal Terorisme di Jawa Tengah

Surakarta – Rentetan aksi teror yang terjadi di Jawa Tengah beberapa tahun lalu menjadi perhatian khusus pemerintah kabupaten dan kota dalam menangani aksi terorisme dan masuknya paham radikal di provinsi yang dijuluki sebagai daerah kebudayaan. Sebagai leading sector dalam menangkal masuknya paham radikal terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh penyebaran paham tersebut dengan upaya pencegahan yang dilaksanakan dengan 3 pendekatan Kesiapsiagaan Nasional, Kontraradikalisasi, dan Deradikalisasi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kerja sama dari berbagai lini sektor mulai dari pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang diharapkan dapat mempengaruhi dan membawa pesan-pesan positif di tengah lingkungan masyarakat, BNPT mengadakan Silaturahmi Kebangsaan  dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah.

Acara yang digelar di Hotel The Sunan Surakarta pada Jumat (02/10) Siang, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., hadir memberikan sambutan didampingi oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Pahuruman Lubis terlihat hadir mendampingi Kepala BNPT bersama Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M..

Dalam sambutannya, Kepala BNPT menegaskan pentingnya peran pemimpin daerah dan masyarakat untuk memberikan pemikiran-pemikiran moderat agar dapat menyebarkan narasi perdamaian untuk meredam masuknya paham intoleran radikalisme.

“Kesiapsiagaan Nasional BNPT menjadi salah satu upaya yang kami lakukan untuk memutuskan rantai potensi paham radikalisme agar tidak berkembang, untuk itu kami menggandeng Forkopimda, tokoh agama, tokoh budaya dan adat, serta masyarakat untuk bersinergi secara langsung guna mendiskusikan program-program yang dapat dilakukan agar sesuai dan tepat sasaran,” ujar Kepala BNPT. 

Melihat fenomena sosial dan doktrinisasi keagamaan di kalangan generasi milenial yang sudah menjamur dan memiliki pergerakan yang kian dinamis,  menjadi fokus permasalahan yang pemerintah lakukan melalui Undang-Undang yang telah diamanatkan oleh Negara. Untuk itu, keberadaan peran para pemimpin daerah dan masyarakat khususnya para tokoh dinilai memiliki posisi yang strategis untuk dapat berinterakasi dengan masyarakat, dengan mempertimbangkan persamaan persepsi dan kedekatan emosional yang sama, sehingga pemimpin daerah dan para tokoh dinilai sangat mudah diterima kehadirannya oleh masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan mencerminkan keagamaan yang beradab, keadilan, kasih sayang, kedamaian, keselamatan dan menghargai perbedaan dalam semangat toleransi.  

Lebih dalam lagi, pada acara silaturahmi kebangsaan hari ini, dalam Virtual Conference, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. secara khusus memberikan sambutan dihadapan Kepala BNPT dan seluruh peserta yang hadir. Gubernur Jawa Tengah menekankan penting sekali menggelar silaturahmi guna menjalin komunikasi antar satu sama lain terutama dalam hal pembangunan dan perdamaian untuk memajukan Bangsa Indonesia.

“Ditengah pandemi saat ini jangan sampai silaturahmi menjadi terkikis, budaya silaturahmi ini harus kita lakukan, karena dari silaturahmi ini banyak sekali manfaatnya, menjalin relasi, memperkaya informasi dan tentunya menjadi wadah yang baik untuk menjalankan tugas negara untuk menjadikan Indonesia yang damai, aman, dan sejahtera,” ungkap Ganjar Pranowo dalam video conferencenya. 

Guna menyamakan persepsi, BNPT bserta FORKOPIMDA, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat menggelar diskusi hangat untuk penanganan masalah radikal terorisme di Jawa Tengah. Lebih lanjut, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., pun mengingatkan salah satu karakter propaganda yang disebarkan oleh jaringan teroris adalah dengan menggunakan narasi keagamaan untuk mempengaruhi masyarakat. 

Dengan menggunakan narasi-narasi informasi yang tersebar di media sosial, masyarakat di dunia maya seringkali menemukan narasi yang dibuat seolah-olah  berjuang atas nama agama dan berjihad atas nama agama. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kontra narasi kekerasan yang disebarkan oleh kelompok radikal terorisme baik di dunia nyata ataupun di dunia maya agar ide radikalisme terorisme dapat dicegah masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Dalam fenomena ini, pola propaganda, rekrutmen dan indoktrinasi telah mengalami transformasi dari konvensional ke bentuk digital. Hari ini, kita tidak lagi terkejut jika ada pelaku teror yang mengalami radikalisasi hanya melalui dunia maya yang tidak bertemu dan tidak terikat dengan jaringan besar kelompok teroris. Fenomena baru ini cukup mengkhawatirkan dan menjadi tantangan kita bersama,” tutur Kepala BNPT.

Mewakili FORKOPIMDA Kabupaten, Bupati Karanganyar, Drs. H. Juliyatmono, MM. mengapresiasi adanya kegiatan silaturahmi kebangsaan ini bersama BNPT dalam hal pencegahan radikal terorisme yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Untuk meretas rantai paham radikal di Indonesia, Bupati Karanganyar ikut serta membantu tentunya dengan kegiatan-kegiatan konkrit yang disampaikan agar tokoh-tokoh agama, dan masyarakat sesering mungkin bertemu dengan generasi muda yang menjadi pelopor persatuan dalam menangkal paham radikal. Tidak hanya menggandeng generasi muda, peran tokoh agama dan juga mantan narapidan terorisme yang telah kembali NKRI juga diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah untuk pertukaran informasi dan tentunya ikut serta menggaungkan Ideologi Pancasila dan paham NKRI yang dimana sudah menjadi jati diri kita.

“Bentuk kongkritnya kami akan sering melakukan kemah-kemah kebangsaan, pesertanya makin muda, termasuk yang ada di sekolah-sekolah kita jadikan pelopor gerakan anak muda yang inspiratif untuk mencegah cara berpikir yang kurang sehat, dan kurang produktif bagi masa depan mereka termaksud kami juga sering bertemu dengan mantan napiter kami berdayakan mereka kami carikan solusi agar ekonominya membaik juga terbuka sehingga mereka tidak lagi kembali memiliki paham-paham intoleran radikalisme,” ujar Bupati Karanganyar. 

Sebelum menutup acara, Kepala BNPT berharap agar silaturahmi kebangsaan dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme seperti ini dapat dilanjutkan di provinsi-provinsi lain di Indonesia agar dapat bersinergi dengan baik bersama FORKOMPINDA, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat setempat.

Oct 2, 2020

Authoradmin