Berita Terbaru

Kepala BNPT RI: Dai dan Daiyah Miliki Peran Penting Cegah Ideologi Kekerasan

Kepala BNPT RI: Dai dan Daiyah Miliki Peran Penting Cegah Ideologi Kekerasan

Bandung – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) tidak henti-hentinya menghimpun seluruh komponen bangsa termasuk di dalamnya para Dai dan Daiyah Jawa Barat untuk bekerjasama menguatkan kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari ancaman ideologi kekerasan. 

Menurut Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si., peran Dai dan Daiyah tidak dapat disepelekan dalam menguatkan kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari ancaman ideologi kekerasan. Mereka justru punya peranan sangat penting dalam pencegahan ideologi kekerasan. 

"Peran Dai sangat sentral, penting dan menjadi kunci dalam program kontra radikalisme dan deradikalisasi dalam upaya pencegahan ideologi kekerasan radikalisme terorisme," katanya dalam Acara Sarasehan Bersama Dai & Daiyah di Bandung pada Rabu (24/5). 

Rycko menjelaskan para Dai dan Daiyah dapat berperan langsung untuk merubah pemahaman dan mindset masyarakat yang telah terpapar radikalisme termasuk kepada mantan napiter dengan cara memberikan tausyiah sesuai dengan ajaran agama yang damai jauh dari ajaran kebencian. 

"Dai dan Daiyah dapat merubah paham budaya kekerasan, meluruskan pemahaman dengan tausyiah kepada masyarakat," ujarnya. 

Pentingnya peran Dai dan Daiyah juga terletak pada posisi mereka pada tatanan masyarakat yang lebih dipercaya dan dianggap orang suci dalam mengajarkan kebenaran agama. 

"Dai dan Daiyah termasuk para orangtua, kyai, ajengan, ustaz, ustazah mereka dipercaya dan dianggap orang suci. Untuk itu ketika Dai dan Daiyah banyak yang terlibat dalam memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, masyarakat yang terpapar ini bisa yakin dan mau merubah pemikiran dan sikap mereka," ungkapnya. 

Senada dengan Kepala BNPT RI, Staf Khusus Menteri Agama Dr. H. M. Nuruzzaman, S.Ag., mengatakan Kemenag telah banyak melatih Dai dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk lebih aktif dalam memberikan pencerahan agama yang menekankan semangat toleransi, menghargai perbedaan dan komitmen kebangsaan dalam rangka melawan ideologi kekerasan yang merongrong kedaulatan bangsa. 

"Tantangan cukup serius yang dialami bangsa Indonesia yaitu berkembangnya ajaran agama yang berlebihan bahkan ekstrim dan bertolak belakang dengan esensi agama. Kemudian ada juga klaim kebenaran dengan tafsir agama, dia benar orang lain salah dan juga ada yang merongrong konsesus kebangsaan atas nama agama. Disini peran Dai dan Daiyah untuk aktif memberikan ajaran moderasi beragama dan komitmen kebangsaan," jelasnya. 

Sementara itu, mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kepala Badan Kesbangpol Jawa Barat, Dr. H. R. Iip Hidajat, M.Pd., menjelaskan Provinsi Jawa Barat telah secara nyata mendukung upaya pencegahan terorisme dalam rangka membangun kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari gempuran ideologi transnasional berbasis kekerasan. 

"Dengan Perpres Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorism (RAN PE) No 7 Tahun 2021, Permendagri No 33 Tahun 2017 dan didukung Pergub Jabar No 4 Tahun 2022 kami di Jawa Barat telah berkomitmen mencegah terorisme," jelasnya. 

Pihaknya pun mendukung keterlibatan Dai dan Daiyah Se-Jawa Barat untuk aktif dalam pencegahan paham radikalisme terorisme. Menutup kegiatan ini, Ratusan Dai dan Daiyah di Jawa Barat melakukan Ikrar Kebangsaan untuk terus menyebarkan dakwah Islam dengan semangat moderasi beragama serta menjaga perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
 

May 24, 2023

Authoradmin