Kepala BNPT Hadiri Peluncuran Pusat Studi Moderasi Kebangsaan (PASAMO) Universitas Negeri Padang
Padang - Setelah di tahun 2019 lalu memberikan kuliah umum di hadapan puluhan ribu mahasiswa baru Universitas Negeri Padang (UNP), Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH., kembali hadir untuk memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi UNP. Kuliah umum yang diadakan di Auditorium UNP, Padang, Sumatera Barat pada Kamis siang (30/01) ini diselenggarakan dengan harapan bahwa para mahasiswa UNP yang mayoritas akan menjadi tenaga pendidik di masa depan dapat menjadi agen utama dalam program deradikalisasi di institusi pendidikan.
Kali ketiga kehadirannya di UNP untuk memberikan kuliah kebangsaan, Kepala BNPT tidak henti memberi motivasi bagi mahasiswa bahwa banyak tokoh bangsa teladan seperti politikus, ulama, dan penyair yang lahir di Sumatera Barat dan dapat diteladani semangatnya untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Apalagi terhadap mahasiswa yang menempuh pendidikan di UNP sebagai calon guru, Kepala BNPT mengingatkan agar mereka dapat menerapkan semangat Sumpah Pemuda sebagai acuan saat mengajar anak didiknya nanti, karena nilai-nilai kebangsaan harus diajarkan sejak usia dini.
“Saya berharap betul kepada kalian untuk jadi agent of change. Isu-isu ini sudah menjadi isu nasional, dan semua harus bertanggungjawab bagaimana nilai-nilai toleransi itu terus ditumbuh-kembangkan karena kita bisa-bisa tidak menyadari jika paham radikal telah masuk secara berangsur-angsur dalam diri kita,” ujar Kepala BNPT kepada para mahasiswa peserta kuliah umum.
Masih dalam acara yang sama, diluncurkan Pusat Studi Moderasi Kebangsaan (PASAMO) Universitas Negeri Padang yang akan menjadi pusat kajian deradikalisasi dan moderasi agama yang terkini di Indonesia. Bersama Rektor UNP, Prof. Ganefri, PhD., Kepala BNPT secara simbolis mengukuhkan jajaran pengurus PASAMO sesuai Surat Keputusan Rektor nomor 038/UN34/KP/2020 tanggal 27 Januari 2020. Dengan dibangunnya pusat kajian tersebut, visi untuk menjadi pusat kajian yang dapat menghasilkan berbagai inovasi dan terobosan dalam rangka menangkal paham-paham radikal terorisme dapat terwujud. Rektor UNP saat meresmikan PASAMO berharap agar pusat kajian ini kedepannya dapat berkiprah tidak hanya di level nasional namun juga internasional, minimal di tingkat regional (ASEAN).
Kepala BNPT pun berharap kedepannya Pusat Kajian dengan diskursus serupa akan didirikan di perguruan tinggi lain yang tersebar di seluruh Indonesia agar ide maupun gagasan deradikalisasi dan moderasi ini tidak hanya sebatas dikaji oleh akademisi namun juga dapat diterapkan oleh para praktisi kontraterorisme.
“Harapannya, ini akan menjadi embrio bagi perguruan tinggi lain untuk mendirikan pusat studi yang membahas masalah moderasi kebangsaan, ini yang paling penting dalam menghadapi dinamika global perlu suatu terobosan yaitu agar moderasi kebangsaan bisa kita turunkan kepada anak-anak kita, sehingga mereka punya konsep yang jelas terhadap masalah kebangsaan ini,” harap Kepala BNPT.