Kepala BNPT Gandeng Aparatur Desa dalam Diskusi Literasi 'Ngopi Coi" bersama FKPT Provinsi NTB
Lombok - Langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam meningkatkan kewaspadaan dan meredam munculnya paham radikalisme, intoleran serta propaganda di lingkungan masyarakat maupun media sosial terus dilakukan dari Sabang sampai Merauke, demi terciptanya Indonesia yang damai, aman, dan tentram. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan literasi pencegahan radikalisme dan terorisme yang dikemas dalam kegiatan Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi) di Hotel Kila Senggigi , Lombok Barat, NTB, pada Rabu (12/11) pagi.
Bertemakan "Indonesia adalah Kita", kegiatan ini melibatkan Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi dalam rangka Pencegahan Terorisme ini, yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan diikuti sebanyak 80 orang dari unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah, media massa, pers mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di NTB dan sekitarnya, dan serta dihadiri para narasumber dari BNPT, pengurus FKPT dan praktisi komunikasi.
Acara ini dihadiri oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. yang juga berkesempatan untuk membuka acara sebagai bagian dari kunjungan kerja Kepala BNPT di Kabupaten Lombok Barat. Dalam sambutannya, Boy Rafli menyampaikan bahwa penguatan literasi ini merupakan bagian dari pencegahan terorisme yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari informasi-informasi yang tidak benar. Terlebih informasi saat ini juga bisa menjadi ketahanan di bidang sosial budaya agar masyarakat tidak mudah terkecoh dengan muatan narasi yang dapat mendoktrin masyarakat untuk aktif terlibat dalam kelompok kegiatan yang mengarah pada radikal intoleran yang berpotensi menjadi tindakan terorisme.
"Edukasi literasi dalam mencegah pengaruh ini perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat termasuk aparat di tingkat desa, karena hari ini masyarakat desa sudah juga melek teknologi informasi, jadi di desa-desa masyarakat kita juga sudah menggunakan sarana teknologi dan jaringan internet, karena tidak bisa dipungkiri selama ini teknologi informasi telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok jaringan terorisme,” ungkap Kepala BNPT.
Sebelumnya, Ketua FKPT Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Drs. H. Lalu Syafi'i, M.M. memaparkan hasil kerja FKPT NTB dalam program pencegahan. Dalam laporannya, program FKPT yang dilakukan kepada masyarakat NTB bisa memiliki daya tangkal yang kuat terhadap berbagai isu informasi tentang radikalisme dan terorisme.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mendukung adanya program yang dijalankan BNPT melalui Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi dengan memberikan literasi informasi kepada pimpinan desa yang sangat dekat dengan masyarakat.
"Literasi informasi yang menyasar desa dan kelurahan ini menjadi sesuatu yang sangat strategis, karena bagaimanapun juga yang namanya kepala desa ini adalah yang langsung berhubungan dengan masyarakat sehingga komunikasi dengan Pemprov NTB ini mengenai program-program ini, sebagian besar semuanya mengarah ke basis desa, penanggulangan terorisme kalau kita lihat dari polanya yang dilakukan sekarang juga tentunya ini berbasis desa, oleh karena itu saya sangat mendukung program pencegahan BNPT ini yang menggandeng seluruh stakeholder dari pemerintah maupun tokoh masyarakat,” tutup Wagub NTB.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, dan Kepala Biro Umum BNPT, Marsekal Pertama Fanfan Infansyah.