Kepala BNPT dan Menkopolhukam Imbau Toleransi Beragama Hingga KKTN Sinergisitas
Bogor – Sebagai leading sector dalam menangkal masuknya paham radikal terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh penyebaran paham tersebut dengan upaya pencegahan yang dilaksanakan dengan 3 pendekatan Kesiapsiagaan Nasional, Kontra radikalisasi, dan Deradikalisasi. Tidak hanya menjadi tugas BNPT, untuk menciptakan Indonesia yang damai dan terbebas dari ancaman radikal terorisme, dukungan pemerintah maupun masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut. Seperti Kerjasama BNPT bersama 46 Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam tim sinergisitas, serta meningkatkan pemahaman moderasi beragama dan ajakan toleransi beragama.
Bertepatan di bulan Ramadan 1442 Hijriah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi kebangsaan yang melibatkan 46 Kementerian/Lembaga di Indonesia dalam penanggulangan terorisme, Gugus Tugas Ulama, dan Penyintas, Narapida Terorisme (Napiter), serta Mitra Deradikalisasi BNPT. Dengan mengangkat tema acara “Bulan Ramadan Momen Membangun Kesalehan”, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran Eselon I dan II BNPT, serta perwakilan pejabat tinggi di tiap K/L yang terlibat. Digelar di Kantor BNPT Sentul, Jawa Barat, pada Rabu, (5/5), silaturahmi kebangsaan ini juga dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Mengawali sambutannya, Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H., menyatakan, salah satu upaya menghindari tindakan radikalisme yakni dengan memberikan pemahaman moderasi beragama yang baik kepada masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tema acara yang dimana kesalehan sosial dinilai dapat membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah.
“Dengan tema bertajuk kesalehan sosial untuk Indonesia, kesalehan sosial ini yang ditandai dengan penghormatan kita terhadap nilai-nilai agama, penghormatan kita kepada nilai-nilai luhur bangsa, penghormatan kita kepada nilai-nilai norma adat bangsa Indonesia. Yang tentunya kita berharap itulah upaya kita dalam rangka merawat keberagaman yang ada di negara kita, inilah yang menjadi cerminan bangsa kita”, ujar Boy Rafli.
Disisi lain, Menkopolhum Mahfud MD, memaknai pentingnya bulan ramadan sebagai momentum saling memaknai kehidupan beragama dengan menerapkan nilai-nilai toleransi. Menurut Mahfud MD, nilai-nilai keagamaan sejatinya berdampingan dengan perbuatan sosial. Kedua hal itu saling berkaitan dan bisa diterapkan sepanjang waktu. Karena dari hal tersebut, sikap toleransi, hidup rukun, dan saling bahu-membahu merupacakan cerminan dari ideologi bangsa Indonesia, dengan cerminan tersebut dipastikan paham radikalisme dan terorisme akan semakin terkikis di lingkungan masyarakat.
Lebih lanjut, Kepala BNPT melaporkan, di tahun 2021 Tim Sinergisitas Antarkementerian/Lembaga BNPT mengedepankan kegiatan sinergisitas Antarkementerian/Lembaga dengan melakukan pengembangan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) melalui pendekatan lunak yang mengedepankan kesejahteraan. Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) direncanakan akan diterapkan pada seluruh wilayah sasaran sinergisitas, di 26 Kabupaten/kota di 5 Provinsi. Dan diharapkan dapat memberikan dampak keterlibatan pada target sasaran yang tepat meliputi mantan napiter, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
“Pengembangan KKTN ini bertujuan untuk memacu kemajuan pembangunan dan perekonomian daerah, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat (kemandirian) sehingga dapat meminimalisasi gerakan radikal terorisme dengan terwujudnya transformasi mindset”, ungkap Kepala BNPT.