Kepala BNPT: Bangun Semangat Pemahaman Keberagaman dan Kemajemukan Masyarakat Menjadi Hal Yang Penting
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar, M.H., menekankan pentingnya menanamkan pemahaman keberagaman dan kemajemukan bangsa kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama Insan BRI.
Hal ini disampaikan Kepala BNPT saat mengisi acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Anti Radikalisme di Lingkungan Kerja pada Kamis, (28/7) di Gedung BRI Jakarta.
"Pandemi toleransi, radikalisme dan terorisme sudah berlangsung lama. Mengatasi hal tersebut, kita harus meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Kualitas KeIndonesiaan seperti apa yang kita ingin wujudkan? kualitas yang memahami keberagaman dan kemajemukan bangsanya, kualitas yang menyadari bahwa bangsa Indonesia ini heterogen dan punya nilai - nilai luhur bangsa," jelas Kepala BNPT.
Pemahaman akan keberagaman dan kemajemukan ini dapat ditumbuhkan dengan kembali menggaungkan semangat implementasi 4 pilar kebangsaan konsensus nasional bangsa Indonesia, yakni Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan warisan yang sangat berharga dan sistem nilai yang komprehensif.
"4 konsensus nasional adalah legacy dari founding father jadi inilah modal bagi kita untuk menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Jadi jangan malu mengakui Pancasila apalagi konsensus bangsa kita merupakan nilai yang universal komprehensif, serta berlandaskan akar nilai budaya bangsa. Jangan biarkan kelompok - kelompok yang berseberangan itu membelokkan karakter," jelasnya.
Boy Rafli menambahkan agar Insan BRI turut andil dalam mendukung terciptanya kondisi Indonesia aman dan harmoni. Mengingat stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam keberhasilan pembangunan nasional.
Direktur Human Capital BRI, Agus Winardono sepakat dengan apa yang disampaikan Kepala BNPT terkait pentingnya penanaman nilai-nilai kebangsaan sekaligus penguatan 4 konsesus kebangsaan. Apalagi saat ini Insan BRI didominasi oleh Generasi Milenial yang rentan dan memiliki potensi terpapar propaganda radikalisme dan terorisme.
"BRI hari ini sangat senang karena berkesempatan mendapat insigt langsung dari BNPT dan berharap bisa berdiskusi dengan Kepala BNPT. Sebab group BRI lebih memiliki Insan lebih dari 200.000 dan 85 persen merupakan generasi milenial nah materi ini penting karena potensi radikalisme di kalangan generasi muda cukup rentan," ujarnya.