Kembangkan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Melalui KTN, BNPT Gandeng Kemenparekraf
Jakarta - Pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia terus bergerak dengan berbagai macam inovasi yang dikembangkan masyarakat, tak terkecuali kreativitas yang disalurkan para Mitra Deradikalisasi BNPT demi pembangunan kesejahteraan yang dituang dalam program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).
Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, mendukung penuh konsep Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk membantu kemandirian ekonomi para mantan narapidana terorisme (napiter). Hal tersebut ia sampaikan dalam Podcast Cafe Toleransi bersama Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., pada Rabu, (18/5) siang di Jakarta.
Berbicara pariwisata dan ekonomi kreatif, baru-baru ini BNPT telah menggelar soft launching Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Kecamatan Turen, Kab. Malang, Jawa Timur. KTN sendiri merupakan pengembangan program Deradikalisasi yang diperuntukkan bagi eks napiter, yang tersebar di 5 Provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat).
Lebih lanjut, Boy Rafli menjelaskan program KTN sendiri memiliki 3 pendekatan yaitu Edukasi, Ekonomi, dan Tourism. Kawasan KTN, berada di kawasan wisata yang berkaitan dengan alam yang dikelola oleh eks napiter atau Mitra Deradikalisasi, agar para eks napiter memiliki lapangan pekerjaan. Dengan lokasi yang strategis, diharapkan dapat membantu perekonomian eks napiter dan masyarakat sekitar dengan memajukan ekonomi kreatif sebagai bagian dari program pemerintah.
"Kenapa yang mengelola eks napiter, Karena alam kita bagus, kemudian dengan pemanfaatan lahan tersebut kita membuka lapangan pekerjaan, tadi mas sandi cerita ada sekian juta orang yang mendapatkan pekerjaan dari bangkitnya ekonomi kreatif. apalagi kolaborasi kami nanti para eks napiter kita sudah ada yang punya produk-produk mulai dari pakaian, kuliner, madu, terus kemudian snack, bahkan di beberapa lokasi kita fasilitasi mereka dengan Warung NKRI," ujarnya.
Sebagai pengusaha, dalam 7 tahun terakhir Sandiaga Uno mengaku sempat berinteraksi dengan mitra deradikalisasi dalam program wirausaha, ia menilai para eks napiter memiliki karakter yang inovatif dalam program BNPT ini. Menteri muda ini juga melihat eks napiter bisa mencari solusi ketika ada permasalahan, mereka juga berani memulai, mencoba, dan mengambil resiko, dan proaktif. Dengan orientasi yang dimiliki, Sandiaga pun tersebut tertarik mengembangkan KTN di wilayah Bima dan Malang.
"Saya sangat melihat potensi dari KTN ini yang ada di 5 provinsi ini semuanya memiliki destinasi pariwisata yang luar biasa. Saya berkomitmen penuh untuk mendukung dari segi pariwisata dan ekonomi kreatifnya, dan saya juga sudah melihat sendiri program ini memiliki potensi, dengan melibatkan para mitra deradikalisasi, saya optimis kunci dari kesuksesan program deradikalisasi ini adalah bagaimana mereka mampu untuk menjadi mitra pemerintah untuk kembali kepada pangkuan ibu Pertiwi", ungkap Sandiaga.
Menutup rangkaian podcast, Kepala BNPT berharap kolaborasi dengan Kemenparekraf dalam mengembangkan wilayah KTN dapat mendorong pembangunan KTN di daerah lainnya, seperti Kalimantan Timur (karena IKN kita), Provinsi Aceh, dan Lombok.