Indonesia Nilai Peluncuran Dokumen Strategy to End Violence Against Children 2023-2030 Sebagai Komitmen Lindungi Anak dari Kekerasan Ekstremisme
Wina - Indonesia yang diwakili oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menilai penting peluncuran dokumen Strategy to End Violence Against Children 2023-2030 yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sebagai komitmen untuk terus melindungi anak-anak dari kejahatan dan kekerasan, termasuk dari tindak pidana terorisme dan ekstrimisme.
"Indonesia memandang penting Strategy to End Violence Against Children 2023-2030 untuk memberikan pedoman bagi kebijakan, hukum, institusional, serta respon tindakan yang lebih efektif untuk melindungi anak-anak dari kejahatan dan kekerasan, termasuk terorisme dan kekerasan ekstrimisme," jelas Kepala BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si, saat menjadi keynote speaker pada acara peluncuran dokumen tersebut di Wina, Austria, 28 November 2023.
Kepala BNPT menegaskan, jika pelaku kekerasan kategori anak-anak harus mendapatkan perlindungan yang sama dan diperlakukan sebagai korban.
“Anak - anak yang berinteraksi dengan kekerasan, termasuk pelaku kekerasan kategori anak-anak, pada akhirnya seharusnya diperlakukan sebagai korban,” ungkapannya.
Dalam kesempatan ini, Executive Director of UNODC Ghada Waly turut menjelaskan 4 area prioritas Strategy to End Violence Against Children 2023-2030.
"Terdapat 4 area prioritas yang menjadi fokus strategi, yaitu menangani berbagai kondisi ketidakamanan lingkungan yang mengancam kehidupan anak - anak, memperkuat sistem peradilan mengutamakan restorative justice, membangun mekanisme yang lebih efektif dengan seluruh stakeholders pemerintah dan non pemerintah untuk mendeteksi, menarget dan menghapus materi pelecehan seksual di internet, termasuk mencegah pengunggahan ulang dan melindungi anak - anak yang mengalami resiko tinggi kriminalitas dan eksploitasi untuk tidak terlibat dalam aksi kriminalitas dan kekerasan, termasuk anak-anak yang tidak memiliki orang tua atau yang terpisah dari orang tua," paparnya.
Partisipasi BNPT RI pada peluncuran dokumen strategi ini atas undangan Kantor urusan Narkoba dan Kejahatan ( UNODC ) yang menilai pelaksanaan STRIVE Juvenile Project di Indonesia berhasil sejak diresmikan tahun 2021 silam.
Masih dalam satu rangkaian kegiatan, Kepala BNPT RI juga membahas kerja sama antara Pemerintah RI dan PBB dalam upaya mencegah dan merespon kekerasan terhadap anak di Indonesia dengan Special Representative of the Secretary-General on Violence against Children (SRSG-VAC) Dr. Najat M’jid.