Berita Terbaru

Indonesia dan  Australia Bekerja Sama Kembangkan Strategi Rehabilitasi dan Reintegrasi Terhadap Keluarga yang Terasosiasi FTF

Indonesia dan Australia Bekerja Sama Kembangkan Strategi Rehabilitasi dan Reintegrasi Terhadap Keluarga yang Terasosiasi FTF

Jakarta – Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemerintah Australia berkomitmen memperkuat kemitraan dengan ASEAN dalam upaya pengembangan strategi pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme melalui program rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif termasuk terhadap Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan keluarganya.  

Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto berharap langkah rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif terhadap Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan keluarganya dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara global.

“Jadi harapan besar dari praktik baik ini dapat dikembangkan kedepan sebagai suatu upaya dalam rehabilitasi dan reintegrasi bagi mereka yang terasosiasi FTF maupun terhadap keluarganya jadi praktik baik ini bisa digunakan bukan hanya pada negara wilayah Asia Tenggara tetapi juga secara global”, jelasnya dalam kegiatan ASEAN-Australia Counter-Terrorism Workshop on Good Practice Approaches for the Rehabilitation and Reintegration of Foreign Terrorist Fighters (FTF) and Their Families, Jumat (7/3) di Jakarta.

Senada dengan Andhika, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada selaku Ketua SOMTC Indonesia, menggarisbawahi bahwa fenomena FTF merupakan tantangan global dan kawasan, termasuk bagi Indonesia. Untuk itu, penting mengembangkan program rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif. 

“Ada kesadaran yang tumbuh, bahwa cepat atau lambat, Warga Negara kita akan kembali ke tanah air. Itu Sebabnya, penting untuk mengembangkan dan melaksanakan program penuntutan, rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif dan kuat bagi Warga Negara yang pulang sebagai hal yang prioritas,” tegasnya saat membuka kegiatan.

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk ASEAN Tiffany McDonald, menegaskan bahwa  Australia berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan ASEAN dalam rangka mewujudkan stabilitas kawasan yang aman dan damai.

Sebagai informasi, pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme melalui rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif termasuk terhadap FTF dan keluarganya merupakan bagian dari upaya kolektif di kawasan. Upaya ini membutuhkan kerja sama pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam rangka membentuk resiliensi dan mencegah terjadinya residivisme.

Lokakarya tersebut diikuti oleh 106 peserta dari 9 (sembilan) negara ASEAN (Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam), Timor Leste, Australia, Badan Sektoral ASEAN, Organisasi Internasional terkait, dan Organisasi Masyarakat Sipil. 

Kegiatan ini diadakan sebagai tindak lanjut implementasi SOMTC – Australia Work Plan on Cooperation to Combat Transnational Crime 2022 – 2025 serta Work Plan of the ASEAN Plan of Action to Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism (Bali Work Plan) 2019-2025.

Mar 8, 2025

Authoradmin