Hadapi Tantangan 75 Tahun Indonesia Merdeka, Kepala BNPT: Generasi Muda Jadi Garda Terdepan Melawan Ancaman Bangsa
Semarang - Memasuki usia ke-75 tahun kemerdekaan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia baik dari sisi ekonomi, sosial, dan politik. Guna menelaah lebih jauh tantangan bangsa dan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan tersebut, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI menyelenggarakan diskusi virtual dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 dengan tema “Menjawab Tantangan 75 Tahun Indonesia Merdeka” pada Kamis (27/8).
Diskusi yang dibuka secara langsung oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI, Dr. H. Jazuli Juwaini, MA, menghadirkan beberapa narasumber yakni Kepala BNPT, Komjen. Pol. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., Wakil Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA., dan Peneliti Senior LIPI, Prof. Dr. Siti Zuhro, MA.
Kepala BNPT dalam paparannya menilai bahwa Proklamasi tak hanya sekadar mimpi Founding Fathers untuk membangun NKRI, lebih dari itu Proklamasi yang sesungguhnya harus diwujudkan melalui prestasi dan kerja nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Penting untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif agar dapat memajukan Indonesia dan menjadikan momentum ini untuk berkarya tanpa batas, menyatukan keberagaman melalui kolaborasi untuk memperkenalkan jati diri bangsa sehingga dapat sejajar dan lebih unggul dari bangsa-bangsa lainnya,” ungkap Kepala BNPT.
Lebih lanjut, Boy Rafli juga mendorong generasi muda untuk meneruskan semangat dan perjuangan proklamasi melalui beberapa hal diantaranya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, menumbuhkan sikap anti penjajahan dengan tidak melanggar Hak Asasi Manusia, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, menyadari arti penting Pancasila dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menumbuhkan semangat kepedulian sosial antarsesama dan toleransi, serta bekerja keras dan berkontribusi nyata pada pembangunan nasional.
“Kebhinnekaan yang kita miliki inilah yang menjadi anugerah untuk memperkokoh kedaulatan persatuan kesatuan bangsa, dengan demikian jika terdapat unsur-unsur yang ingin merusak keutuhan negara Republik Indonesia, Pancasila, dan konstitusi negara, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi garda terdepan untuk melawan ancaman itu,” tutup Kepala BNPT.