BNPT Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme di Kawasan ASEAN
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam upaya penanggulangan terorisme di kawasan melalui partisipasinya pada Pertemuan ke-21 ASEAN Senior Officials Meeting on Transnational Crime Working Group on Counter Terrorism (21st SOMTC WG on CT). Pertemuan ini diselenggarakan secara hybrid di Jakarta oleh Polri selaku Sekretariat SOMTC Indonesia dan dipimpin oleh Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, sebagai Chair.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, serta Timor Leste. Delegasi Indonesia sendiri dipimpin oleh Divhubinter Polri dan melibatkan unsur dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan (Bea Cukai), Kemenpora, Kemenkumham, Kejaksaan Agung, PPATK, serta BNPT.
Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, yang mewakili Kabareskrim Polri sebagai Ketua SOMTC Indonesia, menyampaikan bahwa hasil pertemuan ini sejalan dengan implementasi Bali Work Plan. Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi ancaman terorisme yang kini berkembang menjadi serangan individu atau lone wolf, yang lebih sulit diprediksi dibandingkan aksi terkoordinasi.
“Pertemuan ini menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama multisektoral melalui pendekatan whole of government dan whole of society, dalam rangka meningkatkan efektivitas ASEAN dalam mencegah dan menangkal terorisme serta ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan,” ujar Krishna.
Salah satu capaian penting dari pertemuan ini adalah dukungan penuh seluruh delegasi terhadap draf ASEAN Leaders’ Statement on the Use of Sports for Preventing Violent Extremism yang diusulkan Indonesia. Dokumen ini menyoroti pemanfaatan nilai-nilai olahraga sebagai sarana mencegah ekstremisme kekerasan, dan direncanakan akan dibahas lebih lanjut dalam forum SOMTC dan AMMTC sebelum diajukan dalam KTT ASEAN ke-47 di Malaysia pada Oktober 2025.
Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto juga menyoroti dukungan negara anggota terhadap inisiatif Indonesia yang dapat berkontribusi signifikan terhadap efektifitas pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan.
"Salah satu catatan penting dari pertemuan SOMTC Working Group on CT ini adalah dukungan seluruh delegasi terhadap draf ASEAN Leaders’ Statement on the Use of Sports for Preventing Violent Extremism usulan Indonesia. Pertemuan ini juga mendukung upaya Indonesia untuk menyusun generasi kedua ASEAN Plan ofAction to Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism dan Bali WorkPlan sebagai dokumen panduan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme
berbasis kekerasan di kawasan," ujarnya.
Selain itu, berbagai kerja sama ASEAN dengan mitra wicara seperti Australia turut menjadi pembahasan, termasuk ASEAN-Australia Counter-Terrorism Workshop pada Maret 2025 yang membahas praktik baik rehabilitasi dan reintegrasi mantan kombatan teroris dan keluarganya, serta agenda mendatang yang akan menyoroti penguatan peran pemuda dalam pencegahan radikalisasi.
Dengan partisipasi aktif dan berbagai inisiatif yang dikedepankan, Indonesia menunjukkan peran sentralnya dalam membangun kawasan ASEAN yang aman dan bebas dari ancaman terorisme.
Dalam sesi terbuka (Open Session) bersama UNODC, para peserta pertemuan mendapatkan pembaruan mengenai perkembangan terkini terkait terorisme global. UNODC juga memaparkan berbagai upaya peningkatan kapasitas yang telah dilakukan di kawasan Asia Tenggara, di antaranya program pelatihan dan dukungan teknis dalam penyelidikan serta penuntutan terkait Countering the Financing of Terrorism (CFT), termasuk pendanaan terorisme melalui penggunaan mata uang kripto, penanganan terhadap anak dan keluarga yang direkrut atau dieksploitasi oleh kelompok teroris, termasuk melalui program rehabilitasi dan reintegrasi, peningkatan keamanan perbatasan guna mencegah pergerakan FTF, serta mengantisipasi ancaman terorisme berbasis senjata kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (KBRN).
Berbagai program lainnya yang mendukung upaya penanggulangan terorisme secara komprehensif. Back to back dengan Pertemuan SOMTC Working Group on CT ini, akan diadakan pula pertemuan working group dengan dua mitra dialog ASEAN, yaitu Australia dan Rusia masingmasing melalui Pertemuan ke-4 ASEAN - Australia Counter Terrorism Dialogue (4th ASEAN Australia CT Dialogue), serta Pertemuan ke-12 ASEAN-Russia Joint Working Group on CounterTerrorism pada 27 - 28 Mei 2025.