BNPT Sebut Media Massa Berperan Penting Tanggulangi Terorisme
Jakarta – Era perkembangan teknologi saat ini membuat instansi pemerintah terus berinovasi dan mengembangkan jaringan komunikasi dengan media massa dalam mendiseminasikan kebijakan pemerintah sesuai amanat Undang-Undang. Dukungan media massa juga dirasa perlu untuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang terus bekerja dari hulu hingga hilir dalam upaya pencegahan terorisme.
Dalam rangka mempererat silaturahmi dan mensosialisasikan kegiatan penanggulangan terorisme, Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H., didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol. Eddy Hartono, serta Kepala Bagian Hukum dan Humas BNPT, Kombes Pol. Hando Wibowo, S.I.K.,M.Si.,M. (Han), mengadakan diskusi hangat bersama Dewan Redaksi Media Group (Metro TV dan Media Indonesia), pada Senin (21/6) Sore.
Diskusi mengenai perkembangan isu terorisme radikalisme yang terjadi secara global menjadi topik utama Kepala BNPT dalam paparannya.
Boy Rafli menyampaikan, dalam upaya pencegahan yang komprehensif, BNPT baru saja meresmikan peluncuran Perpres RAN PE, pada 16 Juni 2021 lalu. Dalam Perpres ini, Boy menekankan BNPT memiliki 3 Pilar yang kokoh dalam menjalankan rencana aksi yang telah disesuaikan dengan program kerja dari Kementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah yang ikut serta melaksanakan Perpres ini.
"Perpres ini ada 3 pilar, yakni pencegahan, penegakan hukum, dan kerjasama di tingkat domestik dan internasional. Dalam RAN PE program ren aksi yang dilaksanakan K/L ada 130 program ren aksi, yang bekerja di hulu untuk melawan terorisme, sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 5 yaitu Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi," tutur Kepala BNPT.
Lebih lanjut, dihadapan Dewan Redaksi Media Group, Kepala BNPT juga menjelaskan BNPT kini bekerja sama dengan 46 Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Tim Sinergisitas BNPT untuk mendorong upaya pencegahan radikal terorisme di 5 wilayah pemetaan BNPT dengan metode soft approach, untuk mensejahterakan warga setempat agar tidak terpapar paham ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Selain itu, pada akhir Mei 2021 lalu, BNPT juga telah bekerjasama dengan Raja Yordania, YM. Raja Abdullah II, guna memperkuat kerjasama bilateral Indonesia dan Yordania terkait pencegahan terorisme.
Peran Media Massa sangat penting sebagai wadah untuk mensosialisasikan apa yang telah dikerjakan pemerintah kepada masyarakat, dan media sendiri membutuhkan pemerintah sebagai narasumber. Saling berkesinambungan tersebut, Kepala BNPT berharap Media Group dapat mendukung diseminasi informasi BNPT dalam pencegahan terorisme di Indonesia, agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan diri akan penyebaran paham intoleran dan radikalisme.
“Beragamnya upaya pencegahan yang dimiliki BNPT mulai dari hard approach dan soft approach yang dibagun bersama K/L, serta program-program deradikalisasi, kini BNPT mengemas informasi akan bahaya terorisme dengan lebih menarik, agar dapat diterima oleh masyarakat, terutama generasi milenial. Oleh karena itu, silaturahmi ini diharapkan bisa dilanjutkan guna penyebaran informasi kepada masyarakat yang lebih meluas,” ujar Boy.
Menanggapi ulasan kinerja BNPT selama ini, Wakil Pemred Metro TV, Budiyanto mengapresiasi kinerja BNPT yang sudah berhasil mengupayakan program pencegahan di kancah nasional hingga Internasional. Diskusi kedua belah pihak semakin hangat dengan fokus perbincangan mengenai pemberitaan program pecegahan terorisme yang kian hari semakin menarik. Para pimpinan pun menyambut baik Kerjasama yang diharapkan akan berlanjut secara resmi antara BNPT dengan Media Group.