BNPT RI Tegaskan Pancasila Pemersatu Bangsa Indonesia
Cisarua – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) diwakili oleh Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E memberikan sosialisasi mengenai Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme dalam Bingkai Konstitusi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara bagi Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN).
Dalam penjelasannya, Dirinya menyebutkan bahwa salah satu vaksin dari radikalisme intoleransi dan terorisme adalah Ideologi Pancasila.
"Indonesia dengan tujuh belas ribu lima ratus pulau, seribu tiga ratus suku bangsa, tujuh ratus lebih bahasa bisa bersatu, karena kita punya Pancasila," terang Nisan Setiadi dalam sosialisasinya di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (21/09).
Menurut Jenderal TNI bintang 2 ini, Pancasila adalah ideologi yang tepat sebagai simbol pemersatu Indonesia karena terdiri dari berbagai kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama dan bahasa, bangsa Indonesia dipersatukan oleh Pancasila yang dirumuskan oleh para pendahulu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia melanjutkan bahwa dengan tertanamnya ideologi Pancasila di seluruh hati warga negara Indonesia akan membuat Indonesia yang toleran, aman dan damai. Karena itulah, tiap-tiap warga negara Indonesia harus melindungi ideologi Pancasila dari ancaman kelompok-kelompok yang memiliki tujuan dengan berbagai motif tertentu.
"Tujuannya ada motif ideologi, ada motif politik, ada gangguan keamanan, memakai jubah agama, memakai jubah kemanusiaan. Yang jelas semuanya sama yaitu musuh negara. Tidak ada lagi yang lebih kuat dari ideologi Pancasila," Nisan Setiadi menerangkan.
Selanjutnya Nisan Setiadi juga mengatakan bahwa kebudayaan dan kesenian daerah menjadi akar jati diri bangsa yang patut kita banggakan dan lestarikan. Setiap anak bangsa harus terus menggaungkan kekayaan budaya asli Indonesia karena dapat mencegah gangguan dari ideologi transnasional.
"Negara kita kaya akan kesenian daerah. Maka dari itu mari kita perkuat kesenian daerah masing-masing untuk tetap bangga dengan budaya dan kesenian yang kita miliki. Tolong rapatkan barisan, saya yakin MAKN sudah paham akan hal itu dan saya bangga. Kita gaungkan budaya," tambah Deputi satu BNPT RI.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Majelis Adat Kerajaan Nusantara, Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Eddy S. Wirabhumi, S.H., M.M., Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Majelis Adat Kerajaan Nusantara, Ibu Dra. Hj. Raden Ayu Yani WSS Kuswodidjojo, Plt. Kapusdik Pancasila dan Konstitusi, Imam Margono, S.E, M.M, Para Paduka Raja Keluarga Besar Majelis Adat Kerajaan Nusantara, Pengurus DPP, DPW dan Dewan Pakar Majelis Adat Kerajaan Nusantara dengan total 120 peserta.