BNPT RI, Kemenkominfo dan TVRI Ikuti Regional Workshop on Crisis & Strategic Communication for PCVE in South-East Asia
Bangkok - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bersama Kemenkominfo, TVRI dan Civil Society Organization mengikuti kegiatan "Regional Workshop on Crisis & Strategic Communication for PCVE in South-East Asia through a Whole-of-Government and a Whole-of-Society Approach” yang diselenggarakan oleh UNOCT/UNCCT didukung oleh Uni Eropa di Bangkok, Thailand pada tanggal 3 – 6 April 2023.
Workshop ini bertujuan mendorong kolaborasi diantara perwakilan masing-masing negara ASEAN diantaranya Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand dalam mengeksplorasi pendekatan praktik terbaik untuk merancang strategi komunikasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan menghasilkan panduan dalam komunikasi terkait krisis pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan dan terorisme yang efektif melalui pendekatan pemerintah dan masyarakat.
Deputy-Under-Secretary-General, UNOCT, Mr. Raffi Gregorian, menyampaikan bahwa ancaman ekstremisme kekerasan yang dihadapi bersama oleh negara-negara ASEAN masih menjadi tantangan terbesar, maka dari itu penting bagi negara-negara ASEAN untuk menyikapinya secara bersama.
Senada dengan Raffi, Head of Foreign Policy Instruments for Asia/Pacific, European Union, Mr. Paolo Zingale menyampaikan penghargaan atas terlaksananya lokarya ini dan berharap dapat diimplementasikan di negara yang terlibat.
"Apresiasi atas dilaksanakannya lokakarya ini, semoga bermanfaat bagi para peserta dan lokakarya ini dapat menjadi wadah pertukaran informasi serta kerja sama diantara negara-negara ASEAN dan dapat diimplementasikan di masing-masing negara," katanya.
Selanjutnya, Analis Kebijakan, Direktorat Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT RI Alfrida Heanity Panjaitan yang mewakili Indonesia menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam rangka pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan dan terorisme.
"Banyak yang telah Indonesia lakukan dalam mencegah ekstremisme kekerasan dan terorisme, salah satunya Indonesia memiliki NAP PCVE/RAN PE," katanya.
Kegiatan Regional Workshop on Crisis & Strategic Communication for PCVE in South-East Asia through a Whole-of-Government and a Whole-of-Society Approach” melatih cara mengidentifikasi dan menyusun pola strategi komunikasi untuk merespon terjadinya krisis menggunakan prinsip – prinsip komunikasi yang cepat, akurat dan efektif mulai dari merancang narasi bersama yang konsisten disesuaikan dengan konteks nasional dan regional, memetakan pemangku kepentingan, menargetkan audiens, hingga melakukan simulasi langsung dengan skenario krisis secara real time.
Tindaklanjut Workshop
Sebagai Informasi, hasil dari kegiatan ini, diharapkan dapat menghasilkan beberapa tindak lanjut yang dibagi ke dalam dua tingkatan.
Pada Tingkat Nasional:
1. Mendorong penyusunan roadmap komunikasi strategis dalam pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di Indonesia sebagaimana yang dimandatkan pada Pilar 1, Fokus 3, dan Strategi 1 RAN PE dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
2. Membuka peluang kerjasama dan kolaborasi di masa mendatang pada tingkat nasional dan regional dengan negara sekitar kawasan
3. Memperkuat koordinasi para pemangku kepentingan khususnya dalam isu Strategi Komunikasi Krisis sebagai upaya Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
Selain itu pada tingkat Regional , melalui Workshop ini diharapkan dapat membangun kerjasama informal , menciptakan kesepakatan bersama, melakukan pertukaran informasi dan data, serta joint cooperation/approach kepada stakeholder terkait seperti civil society, community, perusahaan teknologi dan media dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.