Berita Terbaru

BNPT Melalui FKPT Kuatkan Peran Civil Society dalam Pencegahan Kejahatan Terorisme

BNPT Melalui FKPT Kuatkan Peran Civil Society dalam Pencegahan Kejahatan Terorisme

Makassar – Terjadinya ledakan bom di Gereja Katedral di kota Makassar pada Minggu (28/03) pagi menjadi peristiwa pahit yang dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Bagaimana tidak, akibat aksi ini setidaknya ada 20 korban luka-luka yang kini dirawat di beberapa rumah sakit terdekat di sekitar lokasi tempat kejadian perkara. Dan yang menjadi perhatian, pelaku bom bunuh diri merupakan pemuda yang masuk dalam kategori usia generasi milenial. 

Sebagai leading sector bidang penanggulangan terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya meningkatkan keamanan serta mengikis mata rantai penyebaran paham radikalisme, intoleran, serta aksi terorisme di tanah air untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan. Upaya pencegahan terus dilakukan oleh BNPT mulai dari hulu hingga hilir, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara online dan offline untuk masyarakat, aparat penegak hukum, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda.

BNPT melalui Direktur Pencegahan, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid menjelaskan, dalam upaya pencegahan, BNPT terus melakukan pencegahan sesuai dengan amanat undang-undang dalam menanggulangi aksi teror. Ahmad Nurwakhid menekankan, pencegahan dilakukan kepada mereka yang belum terpapar ataupun kelompok yang terpapar dengan melakukan vaksinasi ideologi melalui kesiapsiagaan nasional.

“Jadi kesiapsiagaan nasional itu tidak hanya kesiapsiagaan fisik, kesiapsiagaan sistem dan manajemen, tetapi juga kesiapsiagaan ideologi kita vaksinasi kepada masyarakat yang terpapar atau yang rentan terpapar dengan karakter building, dengan akhlak kebangsaan, narasi-narasi kebangsaan dan nasionalisme itu yang pertama, yang kedua kita tentu saja optimalkan di dalam strategi kontra propaganda atau kontra radikalisasi yang bersifat kotra propaganda, kontra narasi, kontra ideologi kemudian strategi yang ketiga sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang adalah strategi untuk mencegah jangan sampai aksi jaringan teror yang sudah ada, supaya tidak melakukan aksi teror tentu saja dengan bekerja sama dengan Densus 88 AT,” jelas Direktur Pencegahan.

Guna meningkatkan upaya pencegahan tersebut, Salah satu langkah yang dilakukan untuk strategi pencegahan adalah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang kini ada di 32 Provinsi di Indonesia. 
Pada kesempatan yang sama Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan, DR. Muammar Bakri, L.c, menyayangkan tindakan bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar. Untuk memperkuat pengaman dan juga pemulihan kondisi, FKPT Sulawesi Selatan melakukan pertemuan dengan sejumlah pemuka agama, baik dari agama Islam, Katholik, dan Kristen Protestan untuk menghimbau masyarakat kota Makassar agar tetap waspada akan ancaman radikalisme teroris dan mengajak semua pihak kerja sama dalam menyikapinya, khususnya empati terhadap para korban. 

“Kami turut berbela sungkawa kepada para korban, semoga kita bersama bisa saling menjaga kewaspadaan dan perdamaian, FKPT Sulsel akan melibatkan diri secara aktif gugus tugas pemuka agama. Juga kita akan melakukan penguatan dan pelibatan civil society masyarakat termasuk aktivitas akademika yang mana dalam konteks ini adalah bagaimana masyarakat yang sudah terpapar dalam kadar rendah dan menengah, itu bisa sadar,” tutur Ketua FKPT Sulawesi Selatan.

Mar 29, 2021

Authoradmin