BNPT dan Komisi XIII DPR RI Perkuat Edukasi Bahaya Radikalisme di Riau
Riau – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Kali ini, sinergitas kedua lembaga negara ini dilakukan di Provinsi Riau dengan tajuk "Dialog Kebangsaan dalam Rangka Memperkuat Persaudaraan untuk Menjaga Keutuhan Bangsa."
Menurut, Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H., penguatan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui edukasi terhadap bahaya paham radikal terorisme hingga ke tingkat desa sangatlah penting.
"Kami bersama-sama Komisi XIII DPR RI berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya paham radikal terorisme di Provinsi Riau. Ini perlu dilakukan karena kami memiliki Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RAN PE) yang harus sampai ke tingkat desa. Hal ini juga selaras dengan amanat Presiden Prabowo dan menjadi prioritas dalam RPJMN," ujar Komjen Eddy Hartono saat hadir dalam Dialog Kebangsaan dalam Rangka Memperkuat Persaudaraan untuk Menjaga Keutuhan Bangsa di Riau pada Rabu (26/3).
Jenderal bintang tiga ini pun menekankan bahwa radikalisme sejatinya berawal dari intoleransi. Oleh karena itu, budaya toleransi antarumat beragama dan antarsuku harus terus dijaga untuk memperkuat persatuan bangsa.
"Radikalisme berasal dari intoleransi maka kami berpesan budaya toleransi beragama dan bersuku bangsa harus terus dijaga," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Komisi XIII DPR RI H. Mafirion menyoroti pentingnya membangun struktur masyarakat yang kuat agar tidak mudah terpecah oleh isu intoleransi.
"Struktur masyarakat harus kuat, satu sama lain tidak boleh longgar. Terkait intoleransi, ke depan kita akan terus melakukan sosialisasi agar intoleransi dan terorisme tidak lagi berkembang di Indonesia," tegasnya.
Upaya BNPT dan Komisi XIII ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sosial di tengah masyarakat serta mencegah penyebaran paham radikal yang dapat mengancam keutuhan bangsa.