BNPT bersama PT PELNI Bersinergi Cegah Redikal Terorisme
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., bertemu dengan Direktur Utama PT PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia), Tri Andayani pada Selasa (8/3).
Pertemuan ini membahas kerja sama dalam bidang pencegahan terorisme. Dengan peran yang vital di dunia pelayaran Indonesia, kegiatan PT PELNI dalam melayani jasa transportasi laut untuk masyarakat Indonesia harus terbebas dari ancaman kelompok radikal terorisme.
"Dengan armada kapal dan pelabuhan yang menyebar di seluruh Indonesia dan berbagai macam masyarakat (penumpang dan yang bekerja di pelabuhan) yang punya hubungan dekat dengan PT PELNI tentunya ancaman terorisme perlu di cegah dan dimitigasi," kata Kepala BNPT.
Kepala BNPT menjelaskan upaya pencegahan terorisme dapat dilakukan dengan penguatan pilar dan wawasan kebangsaan kepada ribuan karyawan PT PELNI. Rasa Nasionalisme dan toleransi harus sering digaungkan kepada pekerja di PT PELNI. BNPT pun siap membantu PT PELNI dalam menyaring karyawan agar benih-benih radikal terorisme tidak muncul dan bahkan berkembang di perusahaan penyedia jasa transportasi laut milik negara ini.
"Empat pilar kebangsaan kita kuatkan. Kita ingatkan lagi. Kita tingkat kan semangat nasionalisme. Jangan ada yang berpaling," jelasnya.
Sementara itu, Tri Andayani menekan komitmen PT PELNI untuk mencegah tindakan radikal terorisme. Menurutnya ada tiga hal mendasar yang menjadi alasan betapa pentingnya kerjasama dengan BNPT dalam upaya pencegahan radikal terorisme.
"Adanya pencegahan aksi terorisme di kantor pusat dan cabang, kemudian adanya kerawanan di wilayah 3TP (Terpencil, Terbelakang, Terdepan dan Perbatasan dan skrining pegawai yang diduga terpapar paham radikal intoleran," katanya.
BNPT dan PT PELNI dijadwalkan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait kerjasama pencegahan terorisme. Kerjasama itu nantinya akan termuat di dalam naskah perjanjian bersama.