Berita Terbaru

BNPT Ajak Mahasiswa Jangan Terjebak Propaganda Radikalisme dan Terorisme

BNPT Ajak Mahasiswa Jangan Terjebak Propaganda Radikalisme dan Terorisme

Jakarta - Penyalahgunaan narasi agama kerap mewarnai aksi terorisme di Indonesia. Akibatnya tidak sedikit masyarakat terjebak, bahkan anak muda yang masih duduk di bangku sekolah hingga perguruan tinggi pun rentan terpapar paham kekerasan berbalut agama.

Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., menekankan bahwa terorisme berkaitan dengan agama sehingga ajakan untuk melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama tidak lagi relevan. Di hadapan civitas akademika Universitas Islam As-Syafi'iyah, Ia mengimbau agar kampus dapat menjadi tempat pencegahan terorisme dengan meningkatkan daya tahan mahasiswa terhadap berbagai bentuk narasi radikal. 

"Narasi yang dibangun oleh mereka, banyak sekali produksi dalam bentuk buku yang beredar di masyarakat, tentu kita tidak ingin masyarakat salah tangkap narasi dari mereka, tentunya bagi kalangan akademisi kita jangan sampai terjebak dengan konsep mereka," kata Boy Rafli pada Selasa 
(30/11).

Kepala BNPT juga mengingatkan kepada mahasiswa jangan pernah sekalipun mendukung bahkan ikut melakukan aksi radikal dan terorisme. Radikalisme dan terorisme dari segi apapun tidak bisa dibenarkan karena bertolak belakang dengan ideologi Bangsa Indonesia yang cinta perdamaian dan anti kekerasan.

"Kita ingin masyarakat tercerahkan, bahwa kejahatan yang berbasis kekerasan atau kaitan terorisme tidak boleh ada di tengah masyarakat karena sejatinya bertentangan dengan jati diri bangsa kita, jangan sampai anak muda kita disorientasi dengan negaranya sendiri," lanjutnya.

Sementara itu Rektor universitas Islam As-Syafi'iyah, DR. Masduki Ahmad, S.H., M.M., menyatakan dukungan penuh terkait program  program BNPT dalam menanggulangi terorisme.

"Kami mengikuti semua program dari BNPT.  Kami appreciate apalagi Indonesia negara majemuk dan negara besar sehingga BNPT memiliki peran strategis," katanya.

Anak muda termasuk mahasiswa sangat rentan terpapar radikalisme dan terorisme terutama dari pengaruh media sosial. Badan Intelijen Nasional (BIN) di tahun 2021 ini pernah menyebut 85 persen generasi Milenial rentan terpapar terorisme.

Nov 30, 2021

Authoradmin