BNPT Ajak Komponen Masyarakat Se-Jakarta Raya Dirikan Kampung Pancasila Demi Cegah Radikalisme dan Intoleransi
Jakarta - Timbulnya bibit radikalisme dan intoleransi kian nyata di masyarakat. Hal ini tentu menjadi perhatian serius semua pihak termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Dalam rangka mencegah penyebaran bibit radikalisme dan intoleransi tersebut, BNPT mengajak komponen masyarakat se-Jakarta Raya untuk mendirikan kampung Pancasila. Tenaga Ahli BNPT, Dr. Dodi Sutanto menyarankan agar masyarakat mau bergerak membangun dan membangkitkan Kampung Pancasila sebagai pencegahan radikalisme dan intoleransi.
"Saya harap yang hadir semua di sini, bisa menjadi penggerak berdirinya kampung-kampung Pancasila di lingkungan masing-masing," ujar, Dr. Dodi dalam kegiatan Kesepakatan Bersama Elemen Bangsa Dalam Mencegah Radikalisme dan Intoleransi di Jakarta pada Senin (24/05/2021).
Menurut Dodi, pencegahan radikalisme dan intoleransi juga dapat dengan mudah dicegah dimulai dari lingkungan terkecil yaitu ditingkat keluarga hingga tingkat lingkungan desa maupun kampung dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
"Dari lingkungan sekitar, lingkungan terkecil, dari keluarga misalnya. Kita semua harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Contohnya saja ditingkat keluarga, jangan sampai ada perpecahan, jangan sampai ada perceraian," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Dodi, saat ini generasi muda yang radikal dan intoleran merupakan korban pelemahan dari serangan pintar F5. Serangan pintar F5 tersebut adalah food, fun, fantasy, fashion, film dan yang terakhir adalah Filosofi atau ideologi.
"Serangan pintar ini didesain untuk menghancurkan generasi muda sehingga menjadi radikal dan intoleran. Mereka lupa akan jati diri sendiri, mereka lupa akan Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Namun Dodi yakin serangan pintar tersebut dapat ditangkal dengan pemahaman akan Pancasila lewat penggalangan budaya baca.
"Anak muda harus rajin membaca. Jangan sampai kita hanya menerima ilmu dari luar begitu saja. Harus rajin membaca agar punya pemahaman yang luas," katanya.
Sementara itu, sejumlah peserta kegiatan mengaku akan lebih giat dalam mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila termasuk berinisiatif mendirikan Kampung Pancasila dalam upaya mencegah radikalisme dan intoleransi.
"Kami sepakat. Indonesia adalah Pancasila. Pancasila adalah Indonesia," ungkap para peserta.
Organisasi masyarakat se- Jakarta Raya yang mengikuti kegiatan Kesepakatan Bersama Elemen Bangsa Dalam Mencegah Radikalisme dan Intoleransi diantaranya Persaudaraan Muslimin Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, KALIBER Indonesia Bersatu, GPI, Garnizun, LMP, Gerakan Soekarno Muda, Laskar Budaya Suku Betawi, GMBI, Forkabi, FKPPI, KBPPP, GMII, Formi dan Serambi. Sementara dari pihak pemerintah turut hadir Polda Metro Jaya, Badan Pembinaan Ideologis Pancasila (BPIP), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dan Densus 88.