Bertemu Menpan RB, Kepala BNPT Jelaskan Program WARUNG NKRI dan KTN Sebagai Upaya Kontra Propaganda dan Deradikalisasi
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) fokus melakukan kegiatan pencegahan terhadap propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.
Pencegahan dilakukan dengan cara melakukan kontra propaganda dan kontra narasi melalui diseminasi konten digital melalui platform media sosial. Konten - konten yang berisi penguatan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, Pancasila, UUD-45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
"Kontra narasi bagian dari kontra propaganda dan bagian dari deradikalisasi melalui dunia maya. Konten kebangsaan ini kita viralkan. Penguatan nilai-nilai luhur bangsa ini merupakan vaksin radikalisme dan terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. saat bertemu dengan Mentri Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo di Kantor Kemenpan RB Jakarta pada Kamis (13/1).
Berbicara dengan Tjahjo Kumolo, Kepala BNPT juga menjelaskan program WARUNG (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan) NKRI. Program ini telah dilaksanakan dan didirikan di sejumlah daerah di Indonesia seperti di Solo, Surabaya, dan Malang. Warung NKRI ini berada di dalam area Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI). Selain Warung NKRI, ada pula Program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang merupakan bagian dari deradikalisasi berbasis kesejahteraan yang rencananya akan didirikan di lima daerah prioritas yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan Sulawesi Tengah.
Boy Rafli juga menjelaskan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melibatkan semua unsur lembaga pemerintahan. Hal ini merupakan bentuk sinergitas dan kehadiran Negara dalam upaya bersama penanggulangan terorisme.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pan RB mengatakan penanggulangan terorisme merupakan tantangan bangsa dimana semua pihak harus bahu membahu. Tjahjo Kumolo siap mendukung program pencegahan radikalisme dan terorisme BNPT.