Bertemu Gus Nuril, BNPT Bahas Program Deradikalisasi Hingga Bahaya Propaganda Kelompok Teroris
Semarang - Dalam rangka meningkatkan sinergisitas penanggulangan terorisme dengan tokoh agama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar M.H., beserta rombongan bersilaturahmi dengan alim ulama di Semarang yaitu Kyai Haji Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) yang juga merupakan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN), di Ponpes Soko Tunggal Desa Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah pada Senin (15/11).
Pertemuan membahas program penanggulangan terorisme mulai dari deradikalisasi terhadap mantan narapidana terorisme sampai strategi mengimbangi propaganda kelompok teror di media sosial.
"Pemerintah tidak mungkin melepaskan diri dari mereka (eks-napiter). Deradikalisasi dapat berupa pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan, tentunya dengan kerja sama semua pihak," ujar Boy Rafli saat menjelaskan pentingnya program deradikalisasi.
Sementara itu BNPT dan Gus Nuril sepakat propaganda kelompok teror di media sosial sangatlah masif. Untuk itu diperlukan kesadaran bersama untuk menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana dakwah dan menyebarkan narasi perdamaian dan persatuan .
"Kelompok mayoritas kita yang beraliran moderat tidak boleh berdiam diri. Mereka para teroris sudah sistematis menggunakan ruang digital untuk penyebaran propaganda. Kita juga harus terang-terangan menyebarkan narasi kebangsaan di media sosial, agar anak-anak kita tidak tertipu dengan narasi mereka, tentunya dengan dibantu civil society," jelas Boy Rafli.
Menyambut kunjungan tersebut, Gus Nuril mengaku bahagia akan hadirnya Jenderal Boy Rafli Amar, karena memiliki persamaan dalam visi dan misi dalam mencintai dan membangun bangsa Indonesia, termasuk mengajak para eks napiter untuk kembali mencintai NKRI dan bersiap kembali hidup di masyarakat.
"Sebuah kebahagian besar bagi kami ketika Jenderal Boy Rafli mengajak semua lapisan masyarakat (dalam program deradikalisasi). Karena untuk menangani pasca traumatik teror itu harus dipisahkan dulu dari kelompoknya. Setelah dipisahkan lalu kita ajak kembali, bukan hanya mengisi batinnya, tetapi juga kemampuan kehidupan sehari-harinya," katanya.
Lebih lanjut Gus Nuril menyampaikan para eks napiter yang telah menjalani program deradikalisasi nantinya dapat ditempatkan di Pesantren Soko Tunggal. selain akan mendapatkan pembinaan karakter dan ilmu, juga akan diajarkan keterampilan seperti pertanian dan lainnya.
Pertemuan antara BNPT dengan Gus Nuril dan PGN dalam program deradikalisasi dan penanggulangan terorisme tersebut disepakati untuk ditindaklanjuti melalui Nota Kesepahaman.