Bersama BNPT, PB HMI Siap Dukung Generasi Muda Cegah Radikalisme
Jakarta - Generasi muda menjadi salah satu kelompok rentan terpapar paham radikal terorisme. Kemajuan teknologi informasi pun menjadi ruang baru bagi kelompok intoleran menggaungkan narasi kebencian. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin kerja sama dengan civitas akademik, salah satunya dengan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., menerima kunjungan dan berdiskusi dengan Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama (2/9) mengenai maraknya praktik radikalisasi di kalangan mahasiswa menggunakan narasi keagamaan. Penyebaran paham radikal secara daring pun juga menjadi concern PB HMI.
"Penyebaran paham radikalisme tidak hanya di kampus, karena ada media sosial jadi lebih luas jangkauannya, banyak yang bisa terpapar," kata Raihan.
Berkaitan dengan hal tersebut, PB HMI merangkul BNPT untuk melakukan kampanye dan sosialisasi akan bahaya radikalisme terorisme baik melalui ruang digital, maupun secara langsung di kampus. Raihan mengatakan sosialisasi tersebut merupakan wujud komitmen PB HMI dalam mempromosikan islam yang moderat dan berkebangsaan.
Kegiatan seperti menggelar dialog tentang terorisme dan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE), akan digiatkan bersama PB HMI dan organisasi pemuda lainnya di Indonesia.
Menyambut dukungan tersebut, Kepala BNPT mengapresiasi antusiasme PB HMI dalam mengawal keutuhan NKRI. Boy Rafli berharap pesan kebangsaan tersebut nantinya dapat masuk ke generasi milenial dan generasi Z.
Kerja sama antara BNPT dan PB HMI akan dituangkan dalam kerangka Nota Kesepahaman (MoU) yang rencananya akan ditandatangani pada akhir September mendatang.