Bangun Moderasi Dalam Beragama, BNPT Kunjungi Organisasi Islam Aljami’yatul Washliyah
Medan - Selain mengunjungi institusi pendidikan, BNPT juga aktif melakukan pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta memutus mata rantai penyebaran virus radikal intoleran dan radikal terorisme. Salah satunya, dalam kunjungan kerja Kepala BNPT di Medan Sumatera Utara adalah ke Kantor Wilayah Aljami’yatul Washliyah di Medan Sumatera Utara pada Rabu (3/12) siang.
Didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar disambut oleh Pimpinan Wilayah Aljamiyatul Washliyah Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara beserta jajaran.
Kepala BNPT menjelaskan poros BNPT sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 adalah di bidang pencegahan. Dalam hal ini BNPT tidak bisa sendiri mengatasi terorisme dan membutuhkan kewaspadaan serta kesadaran yang sama dengan masyarakat sipil akan bahaya radikal terorisme.
“Pencegahan yang kami lakukan adalah membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Masyarakat perlu memahami bahaya radikal terorisme sebagai tantangan senyap namun nyata,” ujar Kepala BNPT.
Lebih lanjut, Kepala BNPT menyampaikan kebutuhan mitra-mitra untuk bersama melakukan pencegahan radikal intoleran dan radikal terorisme berkedok agama dengan bentuk moderasi beragama. Hal ini penting guna mencegah disorientasi generasi penerus bangsa.
“Kita harus bersama-sama menjaga anak bangsa jangan sampai terbawa ajaran yg tidak mencerminkan bangsa indo yg menghargai leluhur dan pahlawan, generasi berikutnya jangan sampai disorientasi. Tidak memiliki pemahaman tentang batasannya dan karakter bangsanya, berpegangan pada dakwah Islam lebih mengedepankan nilai-nilai ukhuwah mengelola perdamaian,” ujar Kepala BNPT.
Aljami’yatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu pada 30 November 1930. Dalam sejarahnya organisasinya Aljami’yatul Washliyah kerap menghadapi tantangan perpecahan yang terus membutuhkan upaya persatuan umat Islam. Upaya tersebut terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang artinya perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan manusia dengan Allah SWT (hablun minallah) dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam) atau hablun minannas.