Bangun Kesejahteraan Masyarakat, BNPT Gandeng ISMI Dalam Upaya Pencegahan Radikalisme di Indonesia
Jakarta - Upaya penanggulangan terorisme dari hulu ke hilir perlu pendekatan multi dimensional. Faktor ekonomi disinyalir menjadi salah satu pemicu mengakarnya paham radikal terorisme. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) dalam memberantas terorisme melalui pembangunan kesejahteraan.
Pertemuan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., dan Ketua Umum ISMI sekaligus Ketua The Habibie Center, Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A. pada hari Kamis (5/8) merupakan langkah awal dari kerja sama yang lebih erat antar kedua lembaga.
Melalui tim Sinergisitas 46 K/L yang bergerak di 5 provinsi: Sulteng, NTB, Jatim, Jateng, dan Jabar, dipetakan sebanyak 6.838 penerima manfaat mendapat program penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan. Pembangunan fisik dan non fisik dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan mitra lain yang dapat mendukung program Sinergisitas.
Sebagai organisasi yang fokus pada pembangunan UKM, ISMI diharapkan dapat mendukung program pembangunan kesejahteraan bagi para mitra deradikalisasi dan korban tindak pidana terorisme yang merupakan penerima sasaran program. Harapannya, kelompok tersebut dapat merasakan kehadiran negara sehingga paham radikal terorisme dapat dicabut hingga ke akarnya.
Boy Rafli berkata ISMI sebagai organisasi masyarakat dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam membangun kesejahteraan, narasi agama dan kebangsaan.
"Tentu ISMI dari unsur masyarakat bisa jadi mitra dalam pendekatan ekonomi. Kita harus memproteksi anak bangsa kita," katanya.
Ilham Akbar Habibie yang didampingi jajaran ISMI pun siap mendukung BNPT dalam memerangi terorisme. Kerja sama strategis ini akan dituangkan melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara BNPT dan ISMI.
"Kerja sama ini sangat baik, kami siap membantu BNPT demi memperkuat bangsa," tutup Ilham Akbar Habibie.