Berita Terbaru

Adakan Konferensi Pers, Kepala BNPT Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan terhadap Narasi Ideologi Kontemporer

Adakan Konferensi Pers, Kepala BNPT Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan terhadap Narasi Ideologi Kontemporer

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Konferensi Pers "Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia" di Jakarta pada Senin (20/6). 

Konferensi Pers ini dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada insan media dan masyarakat luas terkait sejumlah isu nasional terkait masalah penanggulangan terorisme yang muncul beberapa waktu ini.

Dalam konferensi pers ini, Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. mengingatkan publik untuk mewaspadai narasi ideologi-ideologi kontemporer yang berpotensi melanggar konstitusi.

Ideologi kontemporer yang dimaksud ialah ideologi yang memiliki muatan ekstremisme dan radikalisme yang juga dapat menjurus kepada aksi terorisme. Beberapa ciri umum dari ideologi ekstrem dan radikal ini bersifat eksklusif dan menghalalkan kekerasan dalam pencapaian tujuan

"Kewaspadaan masyarakatlah yang tentunya harus ditingkatkan. Dengan bekerja sama dengan semua pihak, kami berharap tidak ada lagi orang yang dengan mudah ikut di dalam sebuah kegiatan yang nyatanya akan menyulitkan kondisi secara individual maupun entitas masyarakat kita sendiri," katanya. 

Dalam konteks saat ini, terdapat beberapa kelompok yang terdeteksi mengusung ideologi kontemporer seperti Khilafatul Muslimin yang berideologi khilafah dan Negara Islam Indonesia (NII) yang mencoba menggantikan ideologi Pancasila.

Di kalangan masyarakat, tak sedikit yang menganggap narasi-narasi ideologi ekstrem ini sebagai sesuatu yang wajar. Padahal, bila ditelaah lebih jauh, gerakan ideologi radikal yang membuat mereka bersimpati atau bahkan menggabungkan diri, berpotensi melanggar hukum bahkan mengangkangi konstitusi nasional.

"Kita tidak ingin semakin banyak masyarakat kita masuk ke dalam sebuah situasi yang tanpa disadari, ternyata bagian dari sebuah pelanggaran hukum dan bahkan bisa mengarah pada pelanggaran konstitusi," tegas Boy.

Sebagai upaya mitigasi dini, Boy mengatakan BNPT senantiasa dan akan terus memperkuat upaya literasi dan edukasi kepada masyarakat. Tak cuma BNPT, dorongan kolaborasi pentahelix juga menjadi kunci lantaran tugas penanggulangan terorisme adalah kewajiban semua unsur, merujuk pada dampak dari tindakan terorisme yang pasti akan merugikan seluruh komponen bangsa.

BNPT dalam tugas-tugasnya telah menerapkan grand strategy berupa strategi pentahelix. Dengan strategi ini, berbagai pihak mulai dari institusi pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dan dunia usaha ikut dilibatkan dalam upaya kontranarasi terhadap ideologi ekstrem kontemporer.

"Hari ini kita melakukan upaya kontranarasi terhadap berbagai isu-isu yang berkembang, termasuk berkaitan dengan maraknya ideologi yang bersifat kontemporer. Ideologi yang bermacam-macam. Ideologi yang bertentangan dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila," jelasnya. 

Jun 20, 2022

Authoradmin